DESCRIPTIVE TEXT KELAS 7

Generic Structure dari Descriptive Text
  1. Identification
    Bagian identification berisi pendahuluan dan gambaran umum tentang suatu topik. Identification berfungsi sebagai pengenalan dari apa yang kita sedang jelaskan. supaya para pembaca atau pendengar tidak salah mengerti. Misalnya yang kita jelaskan adalah kucing, namun para pembaca/pendengar malah salah mengerti menjadi anjing,
  2. Description
    Pada bagian description berisi ciri-ciri khusus atau sifat-sifat yang terdapat dalam benda, orang, atau binatang yang sedang kamu jelaskan.
Sekarang coba kalian simak contoh descriptive text berikut ini dan coba amati generic structure-nya

My Lovely Cat
(Identification) 
I have a stray cat as my pet. 

(Description) 
He is really playful, He loved to play with me and the new things he found. He has orange and white fur, his fur is so soft and I like to rubs it for him. He has a long tail. He likes to play with it. He is also always try to catch his tail sometimes. I also like to hold him in my hand, when i hold him like that he will fall asleep.
Penjelasan:
  • Kalimat pertama atau paragraf pertama adalah Identification: Dalam Kalimat ini menjelaskan bahwa si penulis memiliki kucing liar sebagai kucing peliharaannya.
  • Paragraf kedua berisi tentang Description: berisi penjelasan atau deskripsi tentang kucing si penulis dengan memaparkan sifat-sifat dan kebiasannya seperti: Kucingnya yang suka bermain, dia punya bulu berwarna orange dan putih yang lembut, dan dia suka bermain dengan buntutnya.
Ciri-Ciri Descriptive Text
  • Menggunakan Simple Present Tense. Tenses ini digunakan karena dalam descriptive text kita akan menjelaskan suatu fakta atau kebenaran yang terdapat dalam suatu hal atau orang.
  • Menggunakan banyak kata Adjective . Kata Adjective digunakan karena dalam descriptive text kita akan menjelaskan sifat - sifat dari suatu benda, manusia, atau binatang. 
  • Kita akan sering menjumpai banyak kata "is" atau relating verb (kata kerja penghubung) dalam descriptive text. karena 'is' itu berarti 'adalah' yang mengarahkan pada penjelasan benda,orang atau binatang yang sedang kita jelaskan.
  • Descriptive text hanya fokus menjelaskan pada satu objek

CONTOH DESCRIPTIVE TEST:
Person:
Bejo is one of my good friends. He is a fat boy. He has short curly hair. He has a pointed nose.  He is not short or tall. He is about 13 years old. He studies at SMP 3 Batang. He is still in the first grade. He often gives money to some beggars on the way going home. He is a kind boy. He goes to school or home by his nice bicycle.

Animal:
I have a cute rabbit. It has three colors: white, yellow and black. It has long ears and wide eyes. It likes eating carrots and grass. I always feed it three times a day. It sometimes jumps around the house and the garden. I love my rabbit.

Place/thing:
My house is not small or big. It has three bedrooms, one bathroom, one living room, one kitchen/dining room. In front of the house, there is a small park. There are some plants and flowers. Behind the house. There is a garden and a rabbit in the cage. The house is clean and comfortable to live in.

Plant:
I have some jasmine flower at home. They grow very well. I water them everyday, morning and afternoon. I like the smell of the flower. They smell fragrant. They have beautiful color and shape. They give lots of oxygen. The house is comfortable to live because of the flowers.

Generic Structure dari Descriptive Text
  1. Identification
    Bagian identification berisi pendahuluan dan gambaran umum tentang suatu topik. Identification berfungsi sebagai pengenalan dari apa yang kita sedang jelaskan. supaya para pembaca atau pendengar tidak salah mengerti. Misalnya yang kita jelaskan adalah kucing, namun para pembaca/pendengar malah salah mengerti menjadi anjing,
  2. Description
    Pada bagian description berisi ciri-ciri khusus atau sifat-sifat yang terdapat dalam benda, orang, atau binatang yang sedang kamu jelaskan.
Sekarang coba kalian simak contoh descriptive text berikut ini dan coba amati generic structure-nya

My Lovely Cat
(Identification) 
I have a stray cat as my pet. 

(Description) 
He is really playful, He loved to play with me and the new things he found. He has orange and white fur, his fur is so soft and I like to rubs it for him. He has a long tail. He likes to play with it. He is also always try to catch his tail sometimes. I also like to hold him in my hand, when i hold him like that he will fall asleep.
Penjelasan:
  • Kalimat pertama atau paragraf pertama adalah Identification: Dalam Kalimat ini menjelaskan bahwa si penulis memiliki kucing liar sebagai kucing peliharaannya.
  • Paragraf kedua berisi tentang Description: berisi penjelasan atau deskripsi tentang kucing si penulis dengan memaparkan sifat-sifat dan kebiasannya seperti: Kucingnya yang suka bermain, dia punya bulu berwarna orange dan putih yang lembut, dan dia suka bermain dengan buntutnya.
Ciri-Ciri Descriptive Text
  • Menggunakan Simple Present Tense. Tenses ini digunakan karena dalam descriptive text kita akan menjelaskan suatu fakta atau kebenaran yang terdapat dalam suatu hal atau orang.
  • Menggunakan banyak kata Adjective . Kata Adjective digunakan karena dalam descriptive text kita akan menjelaskan sifat - sifat dari suatu benda, manusia, atau binatang. 
  • Kita akan sering menjumpai banyak kata "is" atau relating verb (kata kerja penghubung) dalam descriptive text. karena 'is' itu berarti 'adalah' yang mengarahkan pada penjelasan benda,orang atau binatang yang sedang kita jelaskan.
  • Descriptive text hanya fokus menjelaskan pada satu objek

CONTOH DESCRIPTIVE TEST:
Person:
Bejo is one of my good friends. He is a fat boy. He has short curly hair. He has a pointed nose.  He is not short or tall. He is about 13 years old. He studies at SMP 3 Batang. He is still in the first grade. He often gives money to some beggars on the way going home. He is a kind boy. He goes to school or home by his nice bicycle.

Animal:
I have a cute rabbit. It has three colors: white, yellow and black. It has long ears and wide eyes. It likes eating carrots and grass. I always feed it three times a day. It sometimes jumps around the house and the garden. I love my rabbit.

Place/thing:
My house is not small or big. It has three bedrooms, one bathroom, one living room, one kitchen/dining room. In front of the house, there is a small park. There are some plants and flowers. Behind the house. There is a garden and a rabbit in the cage. The house is clean and comfortable to live in.

Plant:
I have some jasmine flower at home. They grow very well. I water them everyday, morning and afternoon. I like the smell of the flower. They smell fragrant. They have beautiful color and shape. They give lots of oxygen. The house is comfortable to live because of the flowers.

Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat kelas 7


A. Mengenal dan Memahami Puisi Rakyat

Puisi rakyat berupa pantun, syair, gurindam, atau puisi rakyat yang berkembang di daerah tertentu.

Pada puisi rakyat terlihat kaku karena terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah kata dalam tiap baris, jumlah baris dalam tiap bait. Selain itu juga pengulangan kata yang bisa di awal maupun di akhir sajak atau kita kenal dengan sebutan rima.

Puisi rakyat termasuk kategori puisi lama, meliputi pantun, syair dan gurindam.

a. Gurindam

Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari negeri India, yang sarat nilai agama dan moral.

Ciri gurindam adalah:

a. terdiri atas dua baris dalam sebait.

b. tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata

c. tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya

d. merupakan satu kesatuan yang utuh.

e. baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian

f. baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama.

g. isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua.

h. gurindam biasanya berisi nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara.

Contoh:

Berburuk hati kepada teman
Berburuk hati kepada lawan
Jika kamu ingin hidup tenang
Maka harus menghargai orang

Bukalah pintu cinta dihatimu
Bukanlah pintu cinta dimatamu
Jika cinta itu untuknya
Hendaknya kamu membuka mata

Ketika bunga enggan merekah
Ketika bunga enggan memerah
Kabar hati engkau sedang gundah
Pasti dia yang engkau pilah


b. Pantun 


Pantun adalah puisi Melayu yang mengakar dan membudaya dalam masyarakat. Fungsi pantun adalah mendidik sambil menghibur.

Ciri-ciri pantun

• Tiap bait terdiri atas empat baris (larik).

• Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.

• Rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b.

• Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.

• Baris ketiga dan keempat merupakan isi.


Contoh:


Mantra

Assalammu’alaikum putri satulung besar Yang beralun berilir simayang

Mari kecil, kemari Aku menyanggul rambutmu

Aku membawa sadap gading

Akan membasuh mukamu


c. Syair 

Syair adalah salah satu puisi lama, dengan cirri-ciri:

1. Setiap bait terdiri dari empat baris.

2. Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata.

3. Bersajak a-a-a-a.

4. Semua baris adalah isi.

5. Bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan.

Contoh: Syair Panji

Jika tuan menjadi air
Kakang menjadi ikan di pasir
Kata nin tiada kakanda mungkir
Kasih kakang batin dan lahir

Jika tuan menjadi bulan
Kakang menjadi pungguk merawan
Aria ningsun emas tempawan
Janganlah bercerai apalah tuan

Tuan laksana bunga kembang
Kakanda menjadi seekor kumbang
Tuan memberi kakanda bimbang
Tiadalah kasihan tuan akan abang

Jika tuan menjadi kayu rampak
Kakanda menjadi seekor merak
Tiadalah mau kakanda berjarak
Seketika pun tiada dapat bergerak

Jenis syair ini bercerita tentang keadaan, peristiwa dan orang-orang yang ada dalam istana. Berikut disajikan contoh syair panji yaitu Syair Ken Tambuhan. Syair ini menceritakan kehidupan seorang putri cantik yang bernama Ken Tambunan.


B. Menyimpulkan Isi Puisi Rakyat


Dengan membaca puisi rakyat kita dapat memahami isi yang berupa nilai-nilai luhur warisan nenek moyang. Melalui membaca puisi rakyat kita dapat menyimpulkan makna dan nilai yang terkandung di dalamnya.


C. Menelaah Struktur dan Kebahasaan pada Puisi Rakyat

Pada saat menelaah puisi rakyat dari segi bentuk dan bahasa, yang harus dilakukan adalah menelaah:
a. ragam pola pengembangan pantun serta struktur pantun.
b. struktur dan bahasa gurindam, serta struktur dan aspek kebahasaan pada syair.


D. Menyajikan Puisi Rakyat secara Lisan dan Tulis

Sebelum menulis puisi rakyat perhatikan langkah menulis pantun berikut ini :

1) Tentukan ide yang akan disampaikan (kalau hidup bekerja keras kelak hidupnya menjadi sukses).

2) Menata ide menjadi dua larik (dengan bunyi akhir yang berbeda).

3) Memilih kosakata yang diakhir dengan bunyi seperti dua larik.

4) Membuat larik sampiran dari benda/kondisi yang tidak berkaitan langsung dengan isi.

5) Menata kembali kalimat/larik dengan rima dari kosakata yang berima sama.

6) Menata pantun secara logis.

Langkah membuat gurindam dan syair hampir sama dengan langkah membuat pantun hanya saja perlu disesuaikan dengan syarat gurindam dan syair.




A. Mengenal dan Memahami Puisi Rakyat

Puisi rakyat berupa pantun, syair, gurindam, atau puisi rakyat yang berkembang di daerah tertentu.

Pada puisi rakyat terlihat kaku karena terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah kata dalam tiap baris, jumlah baris dalam tiap bait. Selain itu juga pengulangan kata yang bisa di awal maupun di akhir sajak atau kita kenal dengan sebutan rima.

Puisi rakyat termasuk kategori puisi lama, meliputi pantun, syair dan gurindam.

a. Gurindam

Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari negeri India, yang sarat nilai agama dan moral.

Ciri gurindam adalah:

a. terdiri atas dua baris dalam sebait.

b. tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata

c. tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya

d. merupakan satu kesatuan yang utuh.

e. baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian

f. baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama.

g. isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua.

h. gurindam biasanya berisi nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara.

Contoh:

Berburuk hati kepada teman
Berburuk hati kepada lawan
Jika kamu ingin hidup tenang
Maka harus menghargai orang

Bukalah pintu cinta dihatimu
Bukanlah pintu cinta dimatamu
Jika cinta itu untuknya
Hendaknya kamu membuka mata

Ketika bunga enggan merekah
Ketika bunga enggan memerah
Kabar hati engkau sedang gundah
Pasti dia yang engkau pilah


b. Pantun 


Pantun adalah puisi Melayu yang mengakar dan membudaya dalam masyarakat. Fungsi pantun adalah mendidik sambil menghibur.

Ciri-ciri pantun

• Tiap bait terdiri atas empat baris (larik).

• Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.

• Rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b.

• Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.

• Baris ketiga dan keempat merupakan isi.


Contoh:


Mantra

Assalammu’alaikum putri satulung besar Yang beralun berilir simayang

Mari kecil, kemari Aku menyanggul rambutmu

Aku membawa sadap gading

Akan membasuh mukamu


c. Syair 

Syair adalah salah satu puisi lama, dengan cirri-ciri:

1. Setiap bait terdiri dari empat baris.

2. Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata.

3. Bersajak a-a-a-a.

4. Semua baris adalah isi.

5. Bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan.

Contoh: Syair Panji

Jika tuan menjadi air
Kakang menjadi ikan di pasir
Kata nin tiada kakanda mungkir
Kasih kakang batin dan lahir

Jika tuan menjadi bulan
Kakang menjadi pungguk merawan
Aria ningsun emas tempawan
Janganlah bercerai apalah tuan

Tuan laksana bunga kembang
Kakanda menjadi seekor kumbang
Tuan memberi kakanda bimbang
Tiadalah kasihan tuan akan abang

Jika tuan menjadi kayu rampak
Kakanda menjadi seekor merak
Tiadalah mau kakanda berjarak
Seketika pun tiada dapat bergerak

Jenis syair ini bercerita tentang keadaan, peristiwa dan orang-orang yang ada dalam istana. Berikut disajikan contoh syair panji yaitu Syair Ken Tambuhan. Syair ini menceritakan kehidupan seorang putri cantik yang bernama Ken Tambunan.


B. Menyimpulkan Isi Puisi Rakyat


Dengan membaca puisi rakyat kita dapat memahami isi yang berupa nilai-nilai luhur warisan nenek moyang. Melalui membaca puisi rakyat kita dapat menyimpulkan makna dan nilai yang terkandung di dalamnya.


C. Menelaah Struktur dan Kebahasaan pada Puisi Rakyat

Pada saat menelaah puisi rakyat dari segi bentuk dan bahasa, yang harus dilakukan adalah menelaah:
a. ragam pola pengembangan pantun serta struktur pantun.
b. struktur dan bahasa gurindam, serta struktur dan aspek kebahasaan pada syair.


D. Menyajikan Puisi Rakyat secara Lisan dan Tulis

Sebelum menulis puisi rakyat perhatikan langkah menulis pantun berikut ini :

1) Tentukan ide yang akan disampaikan (kalau hidup bekerja keras kelak hidupnya menjadi sukses).

2) Menata ide menjadi dua larik (dengan bunyi akhir yang berbeda).

3) Memilih kosakata yang diakhir dengan bunyi seperti dua larik.

4) Membuat larik sampiran dari benda/kondisi yang tidak berkaitan langsung dengan isi.

5) Menata kembali kalimat/larik dengan rima dari kosakata yang berima sama.

6) Menata pantun secara logis.

Langkah membuat gurindam dan syair hampir sama dengan langkah membuat pantun hanya saja perlu disesuaikan dengan syarat gurindam dan syair.



CONTINUOUS TENSE KELAS 8

1. present continuous tense


Present Continuous Tense merupakan tense bentuk yang menunjuk pada tindakan yang sedang berlangsung sekarang atau ketika pembicaraan itu sedang berlangsung. Jadi tindakan itu sudah dimulai, dan belum berakhir ketika pembicaraan itu berlangsung. Tense ini juga bisa digunakan untuk menjelaskan sebuah kejadian yang terjadi dengan singkat dan atau yang telah terjadi dalam rentang waktu yang lama.
Tense ini juga di kenal dengan sebutan Present Progressive Tense. Karena tense ini bisa digunakan untuk menjelaskan sebuah tindakan yang mungkin atau bisa dilakukan di masa depan. Pada intinya, Present Countinous Tense menunjukkan sebuah kejadian atau kondisi yang sedang terjadi sekarang, sering terjadi, dan dapat dilakukan atau berlanjut ke masa depan.
Berikut ini merupakan contoh kalimat dalam Present Continuous Tense, yang di sesuaikan dengan situasi yang terjadi :
1. Situasi dimana suatu kejadian tengah berlangsung sekarang.
Contoh : Mr. Amri is making design of the book.
2. Situasi dimana suatu kejadian sudah di rencanakan dengan pasti untuk terjadi di masa depan.
Contoh : The lesson will start at 8 AM tomorrow.
3. Situasi dimana sebuah perubahan atau perkembangan sedang berlangsung untuk waktu yang lama.
Contoh : My parents is getting older.
2. RUMUS PRESENT CONTINUOUS TENSE
Berikut ini adalah formula yang bisa digunakan untuk membuat kalimat dalam bentuk Present Continuous Tense.

A. Kalimat Positif:
subject + to be (am, is, are) + Verb – ing + object
Contoh : He is doing her homework now
B. Kalimat Negatif :
subject + to be + not + verb – ing + object
Contoh : He is not doing her homework now
C. Kalimat Tanya :
to be + subject + verb – ing + object
Contoh : Is he doing her homework now?

3. PENGGUNAAN PAST CONTINUOUS TENSE


Pada penggunaannya, past continuous tense memiliki beberapa fungsi. Fungsi yang pertama adalah untuk mengindikasikan bahwa sebuah kejadian yang lebih panjang di masa lalu telah diinterupsi atau disela. Interupsi tersebut berupa aksi atau kejadian yang lebih pendek. Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah contoh berikut :
• I was playing game when John called
• While I was sleeping last night, someone stole my watch.
• When I was writing the e-mail, my laptop suddenly went off
Pada pengggunaan selanjutnya, past continuous tense menggunakan waktu yang spesifik sebagai penginterupsi pada sebuah kejadian. Pada simple past tense, keterangan waktu yang spesifik digunakan untuk menunjukan sebuah peristiwa dimulai atau diakhiri. Perhatikan contoh berikut :
• Last night at 6 PM, I was eating dinner.
• At midnight, we were still driving through the desert.
Past continuous tense juga dapat digunakan untuk menyatakan kejadian-kejadian pararel pada masa lalu. Ketika Anda menggunakan tenses ini dengan dua kejadian di dalam kalimat yang sama, akan memunculkan ide jika kedua kejadian tersebut telah terjadi pada waktu yang bersamaan.
Contoh :
• She was studying while I was making dinner.
• What were you doing while you were waiting?
• Were you listening while he was talking?
Pada penggunaan past continuous tense, sering ditemukan penggunaan kata while atau when. Perlu diperhatikan dengan baik. When biasanya diikuti oleh kata kerja Verb2 dan while diikuti oleh kalimat past continuous tense.
Contoh :
• I was studying when Jon called.
• While I was studying, Jon called.
4. RUMUS PRESENT CONTINUOUS TENSE
Past continuous tense memiliki fungsi untuk menjelaskan peristiwa atau kejadian yang sedang terjadi di masa lalu. Bentuk tenses ini dapat disela kejadian lain dan juga dapat digabungkan dengan kejadian lainnya pada waktu yang bersamaan

Rumus yang digunakan pada tenses ini adalah sebagai berikut :
• Kalimat positif : Positif: Subject + was/ were + Ving
• Kalimat negatif : Subject + was/ were + not + Ving
• Kalimat tanya : Was/ were + Subject + Ving
Perhatikan contoh kalimat yang menggunakan past continuous tense berikut ini :
• He was studying when she called
• Was she studying when she called?
• She was not studying when she called

1. present continuous tense


Present Continuous Tense merupakan tense bentuk yang menunjuk pada tindakan yang sedang berlangsung sekarang atau ketika pembicaraan itu sedang berlangsung. Jadi tindakan itu sudah dimulai, dan belum berakhir ketika pembicaraan itu berlangsung. Tense ini juga bisa digunakan untuk menjelaskan sebuah kejadian yang terjadi dengan singkat dan atau yang telah terjadi dalam rentang waktu yang lama.
Tense ini juga di kenal dengan sebutan Present Progressive Tense. Karena tense ini bisa digunakan untuk menjelaskan sebuah tindakan yang mungkin atau bisa dilakukan di masa depan. Pada intinya, Present Countinous Tense menunjukkan sebuah kejadian atau kondisi yang sedang terjadi sekarang, sering terjadi, dan dapat dilakukan atau berlanjut ke masa depan.
Berikut ini merupakan contoh kalimat dalam Present Continuous Tense, yang di sesuaikan dengan situasi yang terjadi :
1. Situasi dimana suatu kejadian tengah berlangsung sekarang.
Contoh : Mr. Amri is making design of the book.
2. Situasi dimana suatu kejadian sudah di rencanakan dengan pasti untuk terjadi di masa depan.
Contoh : The lesson will start at 8 AM tomorrow.
3. Situasi dimana sebuah perubahan atau perkembangan sedang berlangsung untuk waktu yang lama.
Contoh : My parents is getting older.
2. RUMUS PRESENT CONTINUOUS TENSE
Berikut ini adalah formula yang bisa digunakan untuk membuat kalimat dalam bentuk Present Continuous Tense.

A. Kalimat Positif:
subject + to be (am, is, are) + Verb – ing + object
Contoh : He is doing her homework now
B. Kalimat Negatif :
subject + to be + not + verb – ing + object
Contoh : He is not doing her homework now
C. Kalimat Tanya :
to be + subject + verb – ing + object
Contoh : Is he doing her homework now?

3. PENGGUNAAN PAST CONTINUOUS TENSE


Pada penggunaannya, past continuous tense memiliki beberapa fungsi. Fungsi yang pertama adalah untuk mengindikasikan bahwa sebuah kejadian yang lebih panjang di masa lalu telah diinterupsi atau disela. Interupsi tersebut berupa aksi atau kejadian yang lebih pendek. Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah contoh berikut :
• I was playing game when John called
• While I was sleeping last night, someone stole my watch.
• When I was writing the e-mail, my laptop suddenly went off
Pada pengggunaan selanjutnya, past continuous tense menggunakan waktu yang spesifik sebagai penginterupsi pada sebuah kejadian. Pada simple past tense, keterangan waktu yang spesifik digunakan untuk menunjukan sebuah peristiwa dimulai atau diakhiri. Perhatikan contoh berikut :
• Last night at 6 PM, I was eating dinner.
• At midnight, we were still driving through the desert.
Past continuous tense juga dapat digunakan untuk menyatakan kejadian-kejadian pararel pada masa lalu. Ketika Anda menggunakan tenses ini dengan dua kejadian di dalam kalimat yang sama, akan memunculkan ide jika kedua kejadian tersebut telah terjadi pada waktu yang bersamaan.
Contoh :
• She was studying while I was making dinner.
• What were you doing while you were waiting?
• Were you listening while he was talking?
Pada penggunaan past continuous tense, sering ditemukan penggunaan kata while atau when. Perlu diperhatikan dengan baik. When biasanya diikuti oleh kata kerja Verb2 dan while diikuti oleh kalimat past continuous tense.
Contoh :
• I was studying when Jon called.
• While I was studying, Jon called.
4. RUMUS PRESENT CONTINUOUS TENSE
Past continuous tense memiliki fungsi untuk menjelaskan peristiwa atau kejadian yang sedang terjadi di masa lalu. Bentuk tenses ini dapat disela kejadian lain dan juga dapat digabungkan dengan kejadian lainnya pada waktu yang bersamaan

Rumus yang digunakan pada tenses ini adalah sebagai berikut :
• Kalimat positif : Positif: Subject + was/ were + Ving
• Kalimat negatif : Subject + was/ were + not + Ving
• Kalimat tanya : Was/ were + Subject + Ving
Perhatikan contoh kalimat yang menggunakan past continuous tense berikut ini :
• He was studying when she called
• Was she studying when she called?
• She was not studying when she called

Berbahasalah secara Persuatif Kelas 8

1. Pengertian Teks Persuasi

Teks persuasi adalah teks yang berisi ajakan atau bujukan. Teks persuasi bersifat mendorong seseorang untuk mengikuti harapan atau keinginan-keinginan penulis. Sebagai teks yang bersifat ajakan, pernyataan-pernyataan dalam teks persuasi cenderung “mempromosikan” sesuatu yang diperlukan pembaca. Dalam mengajak pembaca untuk percaya kepada sang penulis, diselipkan argumen dan fakta-fakta agar pembaca sependapat dengan sang penulis.

2. Ajakan Teks Persuasi 

Teks persuasi berisi kalimat ajakan, Ajakan adalah kata-kata atau perbuatan untuk mengajak. Ajakan berarti pula anjuran, imbauan, dan sebagainya (untuk melakukan sesuatu). Kalimat ajakan ditandai dengan adanya kata-kata : Harus, Hendaknya, Sebaiknya, Usahakanlah, Janganlah, dan Hindarilah

3. Menyimpulkan Isi Teks Persuasi 

a. Simpulan Isi Teks Persuasi 

Simpulan adalah rumusan akhir tentang sesuatu (misalnya: teks). Simpulan disusun berdasarkan pemahaman atau penalaran kita terhadap keseluruhan isi teks itu. Simpulan teks persuasi biasanya tidak jauh dari jawaban pertanyaan “Mengajak apa teks persuasi itu?“. 

b. Langkah – Langkah Penyimpulan Teks Persuasi 

Langkah-langkah sistematis untuk merumuskan simpulan teks persuasi adalah sebagai berikut :
  • Membaca keseluruhan isi teks. 
  • Mencatat bagian-bagian penting isi teks. 
  • Memahami hubungan logis antarbagian penting teks itu. 
  • Merumuskan simpulan isi teks secara ringkas dan jelas
4. Menelaah Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Persuasi 

1. Struktur Teks Persuasi 

Secara umum struktur teks persuasi adalah : 

a. Pengenalan isu, adalah berupa pengantar atau penyampaian tentang masalah yang menjadi dasar tulisan atau pembicaraannya itu. 
b. Rangkaian argumen, yaitu berupa sejumlah pendapat penulis / pembaca terkait dengan isu yang dikemukakan pada bagian sebelumnya. 
c. Pernyataan ajakan, yakni sebagai inti dari teks persuasi yang didalamnya dinyatakan dorongan kepada pembaca / pendengarnya untuk melakukan sesuatu. 
d. Penegasan kembali atas pernyataan sebelumnya, ditandai dengan ungkapan seperti demikianlah, dengan demikian, oleh karena itulah. 



2. Kaidah Kebahasaan Teks Persuasi 

Kaidah kebahasaan dalam teks persuasi adalah : 

a. Terdapat pernyataan yang mengandung ajakan, dorongan, bujukan, dan sejenisnya. 
b. Menggunakan kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan topik yang dibahas.
c. Menggunakan kata hubung yang bersifat argumentatif. 

3. Menulis Teks Persuasi 

Untuk menulis teks persuasi yang benar, perhatikan dan ikuti bagan berikut ini:



1. Pengertian Teks Persuasi

Teks persuasi adalah teks yang berisi ajakan atau bujukan. Teks persuasi bersifat mendorong seseorang untuk mengikuti harapan atau keinginan-keinginan penulis. Sebagai teks yang bersifat ajakan, pernyataan-pernyataan dalam teks persuasi cenderung “mempromosikan” sesuatu yang diperlukan pembaca. Dalam mengajak pembaca untuk percaya kepada sang penulis, diselipkan argumen dan fakta-fakta agar pembaca sependapat dengan sang penulis.

2. Ajakan Teks Persuasi 

Teks persuasi berisi kalimat ajakan, Ajakan adalah kata-kata atau perbuatan untuk mengajak. Ajakan berarti pula anjuran, imbauan, dan sebagainya (untuk melakukan sesuatu). Kalimat ajakan ditandai dengan adanya kata-kata : Harus, Hendaknya, Sebaiknya, Usahakanlah, Janganlah, dan Hindarilah

3. Menyimpulkan Isi Teks Persuasi 

a. Simpulan Isi Teks Persuasi 

Simpulan adalah rumusan akhir tentang sesuatu (misalnya: teks). Simpulan disusun berdasarkan pemahaman atau penalaran kita terhadap keseluruhan isi teks itu. Simpulan teks persuasi biasanya tidak jauh dari jawaban pertanyaan “Mengajak apa teks persuasi itu?“. 

b. Langkah – Langkah Penyimpulan Teks Persuasi 

Langkah-langkah sistematis untuk merumuskan simpulan teks persuasi adalah sebagai berikut :
  • Membaca keseluruhan isi teks. 
  • Mencatat bagian-bagian penting isi teks. 
  • Memahami hubungan logis antarbagian penting teks itu. 
  • Merumuskan simpulan isi teks secara ringkas dan jelas
4. Menelaah Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Persuasi 

1. Struktur Teks Persuasi 

Secara umum struktur teks persuasi adalah : 

a. Pengenalan isu, adalah berupa pengantar atau penyampaian tentang masalah yang menjadi dasar tulisan atau pembicaraannya itu. 
b. Rangkaian argumen, yaitu berupa sejumlah pendapat penulis / pembaca terkait dengan isu yang dikemukakan pada bagian sebelumnya. 
c. Pernyataan ajakan, yakni sebagai inti dari teks persuasi yang didalamnya dinyatakan dorongan kepada pembaca / pendengarnya untuk melakukan sesuatu. 
d. Penegasan kembali atas pernyataan sebelumnya, ditandai dengan ungkapan seperti demikianlah, dengan demikian, oleh karena itulah. 



2. Kaidah Kebahasaan Teks Persuasi 

Kaidah kebahasaan dalam teks persuasi adalah : 

a. Terdapat pernyataan yang mengandung ajakan, dorongan, bujukan, dan sejenisnya. 
b. Menggunakan kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan topik yang dibahas.
c. Menggunakan kata hubung yang bersifat argumentatif. 

3. Menulis Teks Persuasi 

Untuk menulis teks persuasi yang benar, perhatikan dan ikuti bagan berikut ini:



INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA KELAS 7 SEMESTER 2

A.  Pengertian Lingkungan

Istilah lingkungan berasal dari kata "Environment", yang memiliki makna "The physical, chemical, and biotic condition surrounding an organism." Berdasarkan istilah tersebut, ling-kungan secara umum dapat diartikan sebagai segala sesuatu di luar individu. Segala sesuatu di luar individu merupakan sistem yang kompleks, sehingga dapat memengaruhi satu sama lain. Kondisi yang saling memengaruhi ini membuat lingkungan selalu dinamis dan dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi. Selain itu, komponen  lingkungan  itu  dapat  saling memengaruhi dengan kuat. Ada saatnya kualitas lingkungan berubah menjadi baik dan tidak menutup kemungkinan untuk berubah menjadi buruk. Perubahan itu dapat disebabkan oleh makhluk hidup dalam satu lingkungan tersebut. Lingkungan terdiri atas dua komponen utama, yaitu komponen biotik dan abiotik.

1. Komponen biotik, terdiri atas makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan jasad renik.
2.  Komponen abiotik, terdiri atas benda-benda tidak hidup di antaranya air, tanah, udara, dan cahaya.

B.  Hal-hal yang Ditemukan dalam Suatu Lingkungan

Di sekolah, kamu menghabiskan waktu dalam ruangan kelas untuk berinteraksi dengan teman dan guru. Setelah kegiatan sekolah selesai, mungkin kamu pergi ke lapangan olahraga, ke toko buku, atau berjalan menuju tempat bermain. Setiap hari, kamu menuju ke tempat yang berbeda di sekitarmu. Pernahkah kamu mencatat tempat yang kamu kunjungi? Apakah kamu juga mempelajari interaksimu dengan lingkungan yang kamu kunjungi?

Setiap makhluk hidup memerlukan  lingkungan tertentu sebagai tempat hidupnya. Tahukah kamu, tempat hidup dinamakan habitat. Dalam suatu habitat, terdapat berbagai jenis makhluk hidup (biotik) dan makhluk tak hidup (abiotik).

Tempat yang kamu kunjungi merupakan suatu habitat bagi suatu makhluk hidup. Pada tempat tersebut akan terjadi interaksi antara makhluk hidup dan makhluk tak hidup.

C.  Interaksi dalam Ekosistem Membentuk Suatu Pola

Jika kamu mengamati bagian kecil ekosistem seperti pada kegiatan sebelumnya, atau seluruh ekosistem yang luas seperti lautan, kamu dapat mengetahui hubungan keterkaitan di antara organisme yang terdapat dalam ekosistem tersebut. Setiap organisme tersebut tidak dapat hidup sendiri dan selalu bergantung pada organisme yang lain dan lingkungannya. Saling ketergantungan ini akan membentuk  suatu pola interaksi. Terjadi interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik, dan terjadi interaksi antarsesama komponen biotik.

1.   Interaksi Antara Makhluk Hidup dengan Makhluk Hidup yang Lain

Interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup yang lain dapat terjadi melalui rangkaian peristiwa makan dan dimakan. Seperti rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan. Selain itu, melalui bentuk hidup bersama, yaitu simbiosis. Perhatikan Gambar 2.4 dan 2.5.
2.   Macam-macam Simbiosis

Simbiosis merupakan bentuk hidup bersama antara dua individu yang berbeda jenis. Ada tiga (3) macam simbiosis, yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis komensalisme, dan simbiosis parasitisme. Simbiosis mutualisme merupakan suatu hubungan dua jenis individu yang saling memberikan keuntungan satu  sama lain. Simbiosis  komensalisme adalah hubungan interaksi dua jenis individu yang memberikan keuntungan kepada salah satu pihak, tetapi pihak lain tidak mendapatkan kerugian. Simbiosis parasitisme merupakan hubungan  dua jenis individu yang memberikan keuntungan kepada salah satu pihak dan kerugian pada pihak yang lain. Perhatikan Gambar 2.6. 
Contoh simbiosis mutualisme adalah antara jamur dan akar pohon pinus. Jamur mendapatkan makanan dari pohon pinus, sedangkan pohon pinus mendapatkan garam mineral dan air lebih banyak jika bersimbiosis dengan jamur.

Contoh simbiosis komensalisme adalah antara tanaman anggrek dengan pohon mangga. Tanaman anggrek mendapatkan keuntungan berupa tempat hidup, sedangkan pohon mangga tidak mendapatkan keuntungan maupun kerugian dari keberadaan tanaman anggrek tersebut.

Contoh simbiosis parasitisme adalah antara kutu rambut dan manusia. Kutu rambut memperoleh keuntungan dari manusia berupa darah yang diisap sebagai makanannya sedangkan manusia akan merasakan gatal pada kulit dikepalanya.

3.   Peran Organisme Berdasarkan Kemampuan Menyusun Makanan

Berdasarkan kemampuan menyusun makanan, peran organisme dibagi menjadi 2 (dua), yaitu autotrof dan heterotrof. Organisme heterotrof, berdasarkan jenis makanannya dibagi lagi menjadi 3 (tiga), yaitu herbivora, karnivora, dan omnivora.
D.  Pola Interaksi Manusia Memengaruhi Ekosistem

Alam yang awalnya sebagai sahabat bagi manusia, dapat menjadi ancaman bagi kehidupan manusia. Mengapa? Untuk menjawab pertanyaan tersebut dilakukan pengamatan-pengamatan.

INFO ILMUWAN
1.  Al-Tamimi adalah ilmuwan pada abad ke-10 M yang menulis buku mengenai hubungan antara ekologi dengan lingkungan yang cukup lengkap. Buku itu berisi tentang berbagai tipe polusi udara di berbagai negara dan hubungannya dengan kondisi geografi, berbagai macam penyakit akibat polusi udara dan berbagai macam infeksi alami, prosedur higienisasi lingkungan ketika epidemi penyakit terjadi, cara mengatasi polusi air, cara merawat air di kolam dan berbagai macam polusinya. Selain Al- Tamimi, Qusta Ibnu Luqa, salah seorang penerjemah dan penulis buku terkemuka di abad ke-10 M menghasilkan karyanya yang terkait dengan isu lingkungan dengan risalah tentang penyakit menular. Dalam risalahnya, dijelaskan hubungan antara penyakit menular dengan polusi lingkungan. Polusi yang berasal dari bumi, antara lain uap dari hutan dan rawa-rawa, serta asap dari gunung berapi. Lingkungan yang banyak polusinya membuat penyakit menular dapat menular dengan lebih cepat.  Selain itu, dijelaskan pula bahwa cuaca yang sangat ekstrem dapat menurunkan kekebalan tubuh manusia.

2. Howard Thomas Odum (1924-2002) adalah seorang ahli ekologi Amerika. Jurnal pertama yang dipublikasikan berjudul The Biogeochemistry of Strontium: With Discussion on the Ecological Integration of Elements pada tahun 1950. Thomas Odum sangat terkenal di berbagai negara melalui bukunya, The Fundamentals Ecology. Buku ini menjadi panduan dan pegangan utama bagi para pelajar yang ingin menekuni bidang ekologi di lebih dari 13 negara.

RANGKUMAN

Lingkungan secara umum diartikan sebagai segala sesuatu di luar individu. Segala sesuatu di luar individu merupakan sistem yang kompleks sehingga dapat memengaruhi satu sama lain. Lingkungan terdiri atas dua komponen utama, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik terdiri atas makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan jasad renik. Komponen abiotik terdiri atas benda-benda mati seperti air, tanah, udara, cahaya, dan sebagainya.

Setiap organisme tidak dapat hidup sendiri dan selalu bergantung pada organisme lain dan lingkungannya. Saling ketergantungan ini akan membentuk suatu pola interaksi. Pola interaksi ini terjadi antara komponen biotik dan komponen abiotik serta antara komponen biotik dan biotik.

Interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup yang lain dapat terjadi melalui rangkaian peristiwa makan dan dimakan (rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan), maupun melalui bentuk hidup bersama, yaitu simbiosis. Berdasarkan cara menyusun makanannya, makhluk hidup dapat berperan sebagai organisme autotrof dan heterotrof.

Manusia juga memiliki interaksi dengan lingkungan. Berubahnya  tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam menyebabkan kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu, akibatnya lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.


A.  Pengertian Lingkungan

Istilah lingkungan berasal dari kata "Environment", yang memiliki makna "The physical, chemical, and biotic condition surrounding an organism." Berdasarkan istilah tersebut, ling-kungan secara umum dapat diartikan sebagai segala sesuatu di luar individu. Segala sesuatu di luar individu merupakan sistem yang kompleks, sehingga dapat memengaruhi satu sama lain. Kondisi yang saling memengaruhi ini membuat lingkungan selalu dinamis dan dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi. Selain itu, komponen  lingkungan  itu  dapat  saling memengaruhi dengan kuat. Ada saatnya kualitas lingkungan berubah menjadi baik dan tidak menutup kemungkinan untuk berubah menjadi buruk. Perubahan itu dapat disebabkan oleh makhluk hidup dalam satu lingkungan tersebut. Lingkungan terdiri atas dua komponen utama, yaitu komponen biotik dan abiotik.

1. Komponen biotik, terdiri atas makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan jasad renik.
2.  Komponen abiotik, terdiri atas benda-benda tidak hidup di antaranya air, tanah, udara, dan cahaya.

B.  Hal-hal yang Ditemukan dalam Suatu Lingkungan

Di sekolah, kamu menghabiskan waktu dalam ruangan kelas untuk berinteraksi dengan teman dan guru. Setelah kegiatan sekolah selesai, mungkin kamu pergi ke lapangan olahraga, ke toko buku, atau berjalan menuju tempat bermain. Setiap hari, kamu menuju ke tempat yang berbeda di sekitarmu. Pernahkah kamu mencatat tempat yang kamu kunjungi? Apakah kamu juga mempelajari interaksimu dengan lingkungan yang kamu kunjungi?

Setiap makhluk hidup memerlukan  lingkungan tertentu sebagai tempat hidupnya. Tahukah kamu, tempat hidup dinamakan habitat. Dalam suatu habitat, terdapat berbagai jenis makhluk hidup (biotik) dan makhluk tak hidup (abiotik).

Tempat yang kamu kunjungi merupakan suatu habitat bagi suatu makhluk hidup. Pada tempat tersebut akan terjadi interaksi antara makhluk hidup dan makhluk tak hidup.

C.  Interaksi dalam Ekosistem Membentuk Suatu Pola

Jika kamu mengamati bagian kecil ekosistem seperti pada kegiatan sebelumnya, atau seluruh ekosistem yang luas seperti lautan, kamu dapat mengetahui hubungan keterkaitan di antara organisme yang terdapat dalam ekosistem tersebut. Setiap organisme tersebut tidak dapat hidup sendiri dan selalu bergantung pada organisme yang lain dan lingkungannya. Saling ketergantungan ini akan membentuk  suatu pola interaksi. Terjadi interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik, dan terjadi interaksi antarsesama komponen biotik.

1.   Interaksi Antara Makhluk Hidup dengan Makhluk Hidup yang Lain

Interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup yang lain dapat terjadi melalui rangkaian peristiwa makan dan dimakan. Seperti rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan. Selain itu, melalui bentuk hidup bersama, yaitu simbiosis. Perhatikan Gambar 2.4 dan 2.5.
2.   Macam-macam Simbiosis

Simbiosis merupakan bentuk hidup bersama antara dua individu yang berbeda jenis. Ada tiga (3) macam simbiosis, yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis komensalisme, dan simbiosis parasitisme. Simbiosis mutualisme merupakan suatu hubungan dua jenis individu yang saling memberikan keuntungan satu  sama lain. Simbiosis  komensalisme adalah hubungan interaksi dua jenis individu yang memberikan keuntungan kepada salah satu pihak, tetapi pihak lain tidak mendapatkan kerugian. Simbiosis parasitisme merupakan hubungan  dua jenis individu yang memberikan keuntungan kepada salah satu pihak dan kerugian pada pihak yang lain. Perhatikan Gambar 2.6. 
Contoh simbiosis mutualisme adalah antara jamur dan akar pohon pinus. Jamur mendapatkan makanan dari pohon pinus, sedangkan pohon pinus mendapatkan garam mineral dan air lebih banyak jika bersimbiosis dengan jamur.

Contoh simbiosis komensalisme adalah antara tanaman anggrek dengan pohon mangga. Tanaman anggrek mendapatkan keuntungan berupa tempat hidup, sedangkan pohon mangga tidak mendapatkan keuntungan maupun kerugian dari keberadaan tanaman anggrek tersebut.

Contoh simbiosis parasitisme adalah antara kutu rambut dan manusia. Kutu rambut memperoleh keuntungan dari manusia berupa darah yang diisap sebagai makanannya sedangkan manusia akan merasakan gatal pada kulit dikepalanya.

3.   Peran Organisme Berdasarkan Kemampuan Menyusun Makanan

Berdasarkan kemampuan menyusun makanan, peran organisme dibagi menjadi 2 (dua), yaitu autotrof dan heterotrof. Organisme heterotrof, berdasarkan jenis makanannya dibagi lagi menjadi 3 (tiga), yaitu herbivora, karnivora, dan omnivora.
D.  Pola Interaksi Manusia Memengaruhi Ekosistem

Alam yang awalnya sebagai sahabat bagi manusia, dapat menjadi ancaman bagi kehidupan manusia. Mengapa? Untuk menjawab pertanyaan tersebut dilakukan pengamatan-pengamatan.

INFO ILMUWAN
1.  Al-Tamimi adalah ilmuwan pada abad ke-10 M yang menulis buku mengenai hubungan antara ekologi dengan lingkungan yang cukup lengkap. Buku itu berisi tentang berbagai tipe polusi udara di berbagai negara dan hubungannya dengan kondisi geografi, berbagai macam penyakit akibat polusi udara dan berbagai macam infeksi alami, prosedur higienisasi lingkungan ketika epidemi penyakit terjadi, cara mengatasi polusi air, cara merawat air di kolam dan berbagai macam polusinya. Selain Al- Tamimi, Qusta Ibnu Luqa, salah seorang penerjemah dan penulis buku terkemuka di abad ke-10 M menghasilkan karyanya yang terkait dengan isu lingkungan dengan risalah tentang penyakit menular. Dalam risalahnya, dijelaskan hubungan antara penyakit menular dengan polusi lingkungan. Polusi yang berasal dari bumi, antara lain uap dari hutan dan rawa-rawa, serta asap dari gunung berapi. Lingkungan yang banyak polusinya membuat penyakit menular dapat menular dengan lebih cepat.  Selain itu, dijelaskan pula bahwa cuaca yang sangat ekstrem dapat menurunkan kekebalan tubuh manusia.

2. Howard Thomas Odum (1924-2002) adalah seorang ahli ekologi Amerika. Jurnal pertama yang dipublikasikan berjudul The Biogeochemistry of Strontium: With Discussion on the Ecological Integration of Elements pada tahun 1950. Thomas Odum sangat terkenal di berbagai negara melalui bukunya, The Fundamentals Ecology. Buku ini menjadi panduan dan pegangan utama bagi para pelajar yang ingin menekuni bidang ekologi di lebih dari 13 negara.

RANGKUMAN

Lingkungan secara umum diartikan sebagai segala sesuatu di luar individu. Segala sesuatu di luar individu merupakan sistem yang kompleks sehingga dapat memengaruhi satu sama lain. Lingkungan terdiri atas dua komponen utama, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik terdiri atas makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan jasad renik. Komponen abiotik terdiri atas benda-benda mati seperti air, tanah, udara, cahaya, dan sebagainya.

Setiap organisme tidak dapat hidup sendiri dan selalu bergantung pada organisme lain dan lingkungannya. Saling ketergantungan ini akan membentuk suatu pola interaksi. Pola interaksi ini terjadi antara komponen biotik dan komponen abiotik serta antara komponen biotik dan biotik.

Interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup yang lain dapat terjadi melalui rangkaian peristiwa makan dan dimakan (rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan), maupun melalui bentuk hidup bersama, yaitu simbiosis. Berdasarkan cara menyusun makanannya, makhluk hidup dapat berperan sebagai organisme autotrof dan heterotrof.

Manusia juga memiliki interaksi dengan lingkungan. Berubahnya  tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam menyebabkan kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu, akibatnya lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.


SISTEM PERNAPASAN MANUSIA KELAS 8

A. Definisi Pernapasan

Organ Sistem Pernafasan

Sistem pernapasan bekerja untuk memasukkan dan mengeluarkan udara ke dalam dan keluar tubuh. Udara yang dimasukkan ke dalam tubuh adalah oksigen, sedangkan yang dikeluarkan adalah karbon dioksida. Sistem pernapasan berfungsi untuk memasok oksigen ke sel-sel tubuh. Oksigen digunakan oleh sel tubuh untuk membakar sari-sari makanan supaya dihasilkan tenaga. Tenaga berguna untuk melakukan segala aktivitas hidup. Udara yang dihasilkan dari proses pembentukan energi ini adalah karbon dioksida. Karbon dioksida ini kemudian dikeluarkan oleh tubuh melalui organ pernapasan juga. Oleh karena itu, di dalam bernapas, terdapat kegiatan menarik dan membuang napas.

Oksigen yang dihirup pada saat menarik napas akan berdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus.  Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh hemoglobin untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh. Hemoglobin yang terdapat dalam butir darah merah atau eritrosit ini tersusun oleh senyawa hemin atau hematin yang mengandung unsur besi dan globin yang berupa protein. Hasil pernapasan yang dikeluarkan adalah berupa CO2. Sebenarnya reaksi pernapasan berupa pengolahan Omenjadi energi dan penglepasan COtersebut dilakukan di dalam sel dan terjadi pada bagian yang disebut mitokondria. Peristiwa respirasi di dalam sel ini disebut pula sebagai oksidasi. Jadi, organ pernapasan berfungsi untuk mengambil udara pernapasan, menampung, kemudian mendistribusikannya ke seluruh jaringan, serta selanjutnya mengeluarkannya dalam bentuk udara hasil pernapasan. Udara hasil pernapasan selain CO2 adalah H2O (uap air). Oleh karena itulah, apabila kamu mengembuskan napas di kaca akan terbentuk titik-titik air.

B. Organ Penyusun Sistem Pernapasan
1. Hidung, merupakan muara keluar-masuknya udara pernapasan. udara mengalami perlakuan. (a) Udara yang masuk ke hidung akan disaring dulu oleh rambut hidung, sehingga debu dan partikel kotoran tidak masuk ke dalam paru-paru. (b) Udara dihangatkan oleh kapiler darah yang ada di dalam hidung, sehingga suhunya sesuai dengan suhu tubuh. (c) Udara dilembapkan oleh lapisan lendir yang ada di dalam rongga hidung.
2. Faring, terletak di belakang mulut, tempat yang dilewati oleh udara, makanan, dan air.
3. Laring, merupakan kotak suara tempat diproduksi suara.
Struktur Laring :
A. Jaringan Epitel
Ada beberapa jaringan epitel yang menyusun laring, namun sebagian besar tersusun atas epitel silindris berilia. Epitel lain adalah epitel pipih yang menyusun epiglotis.

B. Jaringan Ikat
Jenis jaring ikat pada laring adalah :
a. Lamina Propia
Merupakan bagian membran basal pada lapisan epitel yang berfungsi untuk menghubungkan lapisan epidermis dengan jaringan lainnya. Di dalam lamina propria terdapat tulang rawan laringeal yang akan mengkapur seiring pertambahan usia.
b. Ligamen
Ligamen merupakan kelompok jaringan ikat padat yang menghubungkan otot dengan tulang. Berkas ligamen membentuk pita suara yang menghasilkan nada bunyi.
C. Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang rawan yang menyusun laring umumnya merupakan tulang rawan hialin. Tulang rawan berfungsi sebagai penyokong struktural dan fungsional laring. Ada beberapa tulang rawan penyusun laring, yaitu
Tulang rawan besar yang tidak berpasangan :
Cricoid, Thyroid, Epiglottis. Tulang rawan kecil yag berpasangan: Arytenoids, Corniculate, Cuneiform
D. Jaringan Otot
Otot yang menyusun laring adalah otot rangka (otot lurik), yaitu otot yang bisa digerakkan sesuai dengan keinginan kita. Bersama dengan ligamen, otot ini merupaka penyusun pita suara. Getaran untuk memproduksi suara merupakan hasil dari gesekan pita suara dengan otot dan ligamen ini dengan udara yang masuk.
E. Jakun
Jakun adalah kelenjar tiroid yang menonjol pada leher pria. Pada wanita sebenarnya juga terdapa penonjolan itu, tetapi tidak begitu besar. Jakun terletak pada tulang rawan thyroid yang merupakan tempat pertemuan 2 kartilago hyalin.
F. Epiglotis
Epiglotis merupakan susunan tulang rawan yang terletak di belakang lidah dan didepan laring. Epiglotis biasanya mempunyai konformasi menghadap atas agar udara dapat masuk ke dalam jalur pernapasan selanjutnya. Bila terjadi proses menelan makanan, epiglotis akan menghadap ke bawah untuk menutup jalur pernapasan dan membawa makanan menuju esofagus.

4. Trakhea, sering disebut juga sebagai tenggorokan, merupakan sebuah pipa udara yang mempunyai ruas-ruas menyerupai tumpukan cincin. Saluran ini menuju ke arah bronkus.
5. Bronkus, merupakan saluran yang membawa udara dari trakhea menuju ke paruparu.
6. Paru-paru, di dalam paru-paru, bronkus bercabang menjadi pipa-pipa yang lebih kecil disebut bronkioli.
7. Bronkioli, merupakan cabang dari bronkus yang berada di dalam paru-paru.
8. Alveoli,  merupakan  kantung udara, dinding alveoli tipis dan menopang jaringan-jaringan kapiler, yaitu saluran halus yang berisi darah. Dalam alveoli terjadi pertukaran gas oksigen dan gas karbondioksida.

C. Mekanisme pernapasan, 

dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu
Ilustrasi Pernafasan Dada dan Pernafasan Perut
1. Pernapasan Dada, adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk, yang berperan mengangkat tulang rusuk, sedangkan otot antartulang rusuk dalam berperan menurunkan tulang rusuk ke posisi semula.
Mekanisme pernapasan dada dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Fase inspirasi, berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga volume rongga dada membesar. Akibatnya, tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
b. Fase ekspirasi, merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antartulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga volume rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

2. Pernapasan Perut, merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktivitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada. Mekanisme pernapasan perut dapat sebagai berikut.
1. Fase inspirasi, otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar. Akibatnya, volume rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk.
2. Fase ekspirasi, merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke posisi semula) sehingga volume rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar. Akibatnya, udara keluar dari paru-paru keluar.

Volume udara residu yaitu volume udara yg masih tersisa dalam paru-paru setelah mengeluarkan nafas (ekspirasi) maksimal, yg besarnya lebih kurang 1.000cc (cm3) atau 1.000ml

D. Gangguan dan Penyakit  pada Sistem Pernapasan
a. Alergi, karena debu dapat menimbulkan bersin-bersin, lalu rongga hidung membengkak dan gatal
sehingga terjadi batuk-batuk baik ringan maupun berat. Kemudian ada pula individu yang rentan terhadap serbuk sari. Selaput lendir hidung dan mata menjadi bengkak dengan disertai keluarnya ingus dan bersin-bersin.
Reaksi alergi dapat dikurangi dengan memberikan senyawa antihistamin atau pereda alergi.
b. Selesma (pilek yang mengiringi influensa), merupakan kondisi hidung berair atau mungkin tersumbat
lendir diikuti dengan hilangnya sensitivitas indera penciuman. Selesma disebabkan oleh infeksi virus. Pada umumnya dapat sembuh sendiri setelah beberapa hari.
c. Mimisan, terjadi akibat pecahnya pembuluh darah yang ada di dalam hidung. Mimisan sering terjadi pada anak-anak. Namun, dapat pula terjadi pada orang dewasa yang memiliki hipertensi dan gejala stroke.
d. Polip, merupakan jenis tumor jinak yang menyumbat sebagian jalan udara pada hidung. Sering menimbulkan suara yang sengau dan dapat mengakibatkan kesulitan bernapas. Polip dapat dibuang melalui operasi.
e. Rhinitis, merupakan radang selaput hidung yang disebabkan oleh bakteri. Dapat pula disebabkan oleh selesma maupun alergi.
f. Sinusitis, berupa peradangan yang bisa menyebabkan sakit kepala dan nyeri pada tulang pipi.
g. Laringitis, merupakan peradangan pada kotak suara yang menimbulkan suara menjadi lirih bahkan mungkin dapat tidak terdengar sama sekali. Dapat disembuhkan dengan jalan mengistirahatkan pita suara.
h. Trakheitis, berupa peradangan pada trakhea yang pada umumnya disebabkan oleh infeksi virus.
i. Bronkhitis, merupakan peradangan pada bronkhus yang disebabkan oleh infeksi dan dapat diperparah oleh asap, misalnya asap rokok dan asap polusi.
j. Pneumonia, diawali dengan adanya gejala radang pada paruparu dan paru-paru terisi dengan cairan radang. Pneumonia disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Dapat pula disebabkan oleh asap rokok dan asap polusi.
k. Pleuritis, berupa radang selaput yang menyelubungi paru yang disebut sebagai selaput pleura. Radang ini sering diikuti rasa nyeri.
l. Tuberkulosis paru, merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit.
m. ISPA (infeksi saluran pernapasan atas), terjadi pada anak-anak atau penduduk di wilayah yang kurang sehat.
n. Asma (sesak napas), disebabkan oleh faktor genetik, dapat berupa penyempitan saluran napas dan paru-paru.
o. Emfisema, merupakan pembengkakan paru-paru karena pembuluh darah nya kemasukan udara.
p. Kanker paru-paru, merupakan salah satu yang paling berbahaya. Sel-sel kanker pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini lamakelamaan dapat menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu kanker paru-paru adalah kebiasaan merokok.

E. Faktor yang mempengaruhi kecepatan frekuensi pernapasan adalah:

1. Usia

Pada balita memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan orang dewasa atau manula. Semakin bertambah usia seseorang maka intensitas pernapasan akan semakin menurun.

2. Jenis Kelamin

Pada laki-laki memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan perempuan. Hal ini disebabkan karena akrivitas, berat badan, masa otot lebih besar laki-laki dari pada perempuan.

3. Suhu Tubuh

Semakin tinggi suhu tubuh misal saat demam, maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat. Pada Lingkungan yang panas tubuh mengalami peningkatan metabolisme untuk mempertahankan suhu agar tetap stabil. Oleh karena itu tubuh harus lebih banyak mengeluarkan keringat untuk menurunkan suhu tubuh. Aktivitas ini membutuhkan energi yang diperoleh dari peristiwa oksidasi atau bernafas dengan menggunakan oksigen sehingga akan dibutuhkan oksigen yang lebih banyak untuk meningkatkan frekuensi

4. Posisi Tubuh

Frekuensi pernapasan ditentukan posisi tubuh misalnya frekuensi pernafasan akan meningkat saat berjalan atau berlari dibandingkan posisi diam. Frekuensi pernapasan pada saat posisi berdiri lebih cepat dibandingkan posisi duduk. Frekuensi pernapasan posisi tidur terlentang lebih cepat dibandingkan pada saat posisi tengkurap

5. Aktivitas

Semakin tinggi aktivitas seseorang, maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat.Kapasitas paru-paru merupakan kemampuan paru-paru menampung udara pernapasan. Volume udara pernapasan pada setiap orang berbeda-beda karena tergantung pada ukuran paru-paru, kekuatan bernapas, dan cara bernapas. Umumnya pada orang dewasa, volume paru-paru berkisar antara lima sampai enam liter.


A. Definisi Pernapasan

Organ Sistem Pernafasan

Sistem pernapasan bekerja untuk memasukkan dan mengeluarkan udara ke dalam dan keluar tubuh. Udara yang dimasukkan ke dalam tubuh adalah oksigen, sedangkan yang dikeluarkan adalah karbon dioksida. Sistem pernapasan berfungsi untuk memasok oksigen ke sel-sel tubuh. Oksigen digunakan oleh sel tubuh untuk membakar sari-sari makanan supaya dihasilkan tenaga. Tenaga berguna untuk melakukan segala aktivitas hidup. Udara yang dihasilkan dari proses pembentukan energi ini adalah karbon dioksida. Karbon dioksida ini kemudian dikeluarkan oleh tubuh melalui organ pernapasan juga. Oleh karena itu, di dalam bernapas, terdapat kegiatan menarik dan membuang napas.

Oksigen yang dihirup pada saat menarik napas akan berdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus.  Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh hemoglobin untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh. Hemoglobin yang terdapat dalam butir darah merah atau eritrosit ini tersusun oleh senyawa hemin atau hematin yang mengandung unsur besi dan globin yang berupa protein. Hasil pernapasan yang dikeluarkan adalah berupa CO2. Sebenarnya reaksi pernapasan berupa pengolahan Omenjadi energi dan penglepasan COtersebut dilakukan di dalam sel dan terjadi pada bagian yang disebut mitokondria. Peristiwa respirasi di dalam sel ini disebut pula sebagai oksidasi. Jadi, organ pernapasan berfungsi untuk mengambil udara pernapasan, menampung, kemudian mendistribusikannya ke seluruh jaringan, serta selanjutnya mengeluarkannya dalam bentuk udara hasil pernapasan. Udara hasil pernapasan selain CO2 adalah H2O (uap air). Oleh karena itulah, apabila kamu mengembuskan napas di kaca akan terbentuk titik-titik air.

B. Organ Penyusun Sistem Pernapasan
1. Hidung, merupakan muara keluar-masuknya udara pernapasan. udara mengalami perlakuan. (a) Udara yang masuk ke hidung akan disaring dulu oleh rambut hidung, sehingga debu dan partikel kotoran tidak masuk ke dalam paru-paru. (b) Udara dihangatkan oleh kapiler darah yang ada di dalam hidung, sehingga suhunya sesuai dengan suhu tubuh. (c) Udara dilembapkan oleh lapisan lendir yang ada di dalam rongga hidung.
2. Faring, terletak di belakang mulut, tempat yang dilewati oleh udara, makanan, dan air.
3. Laring, merupakan kotak suara tempat diproduksi suara.
Struktur Laring :
A. Jaringan Epitel
Ada beberapa jaringan epitel yang menyusun laring, namun sebagian besar tersusun atas epitel silindris berilia. Epitel lain adalah epitel pipih yang menyusun epiglotis.

B. Jaringan Ikat
Jenis jaring ikat pada laring adalah :
a. Lamina Propia
Merupakan bagian membran basal pada lapisan epitel yang berfungsi untuk menghubungkan lapisan epidermis dengan jaringan lainnya. Di dalam lamina propria terdapat tulang rawan laringeal yang akan mengkapur seiring pertambahan usia.
b. Ligamen
Ligamen merupakan kelompok jaringan ikat padat yang menghubungkan otot dengan tulang. Berkas ligamen membentuk pita suara yang menghasilkan nada bunyi.
C. Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang rawan yang menyusun laring umumnya merupakan tulang rawan hialin. Tulang rawan berfungsi sebagai penyokong struktural dan fungsional laring. Ada beberapa tulang rawan penyusun laring, yaitu
Tulang rawan besar yang tidak berpasangan :
Cricoid, Thyroid, Epiglottis. Tulang rawan kecil yag berpasangan: Arytenoids, Corniculate, Cuneiform
D. Jaringan Otot
Otot yang menyusun laring adalah otot rangka (otot lurik), yaitu otot yang bisa digerakkan sesuai dengan keinginan kita. Bersama dengan ligamen, otot ini merupaka penyusun pita suara. Getaran untuk memproduksi suara merupakan hasil dari gesekan pita suara dengan otot dan ligamen ini dengan udara yang masuk.
E. Jakun
Jakun adalah kelenjar tiroid yang menonjol pada leher pria. Pada wanita sebenarnya juga terdapa penonjolan itu, tetapi tidak begitu besar. Jakun terletak pada tulang rawan thyroid yang merupakan tempat pertemuan 2 kartilago hyalin.
F. Epiglotis
Epiglotis merupakan susunan tulang rawan yang terletak di belakang lidah dan didepan laring. Epiglotis biasanya mempunyai konformasi menghadap atas agar udara dapat masuk ke dalam jalur pernapasan selanjutnya. Bila terjadi proses menelan makanan, epiglotis akan menghadap ke bawah untuk menutup jalur pernapasan dan membawa makanan menuju esofagus.

4. Trakhea, sering disebut juga sebagai tenggorokan, merupakan sebuah pipa udara yang mempunyai ruas-ruas menyerupai tumpukan cincin. Saluran ini menuju ke arah bronkus.
5. Bronkus, merupakan saluran yang membawa udara dari trakhea menuju ke paruparu.
6. Paru-paru, di dalam paru-paru, bronkus bercabang menjadi pipa-pipa yang lebih kecil disebut bronkioli.
7. Bronkioli, merupakan cabang dari bronkus yang berada di dalam paru-paru.
8. Alveoli,  merupakan  kantung udara, dinding alveoli tipis dan menopang jaringan-jaringan kapiler, yaitu saluran halus yang berisi darah. Dalam alveoli terjadi pertukaran gas oksigen dan gas karbondioksida.

C. Mekanisme pernapasan, 

dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu
Ilustrasi Pernafasan Dada dan Pernafasan Perut
1. Pernapasan Dada, adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk, yang berperan mengangkat tulang rusuk, sedangkan otot antartulang rusuk dalam berperan menurunkan tulang rusuk ke posisi semula.
Mekanisme pernapasan dada dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Fase inspirasi, berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga volume rongga dada membesar. Akibatnya, tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
b. Fase ekspirasi, merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antartulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga volume rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

2. Pernapasan Perut, merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktivitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada. Mekanisme pernapasan perut dapat sebagai berikut.
1. Fase inspirasi, otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar. Akibatnya, volume rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk.
2. Fase ekspirasi, merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke posisi semula) sehingga volume rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar. Akibatnya, udara keluar dari paru-paru keluar.

Volume udara residu yaitu volume udara yg masih tersisa dalam paru-paru setelah mengeluarkan nafas (ekspirasi) maksimal, yg besarnya lebih kurang 1.000cc (cm3) atau 1.000ml

D. Gangguan dan Penyakit  pada Sistem Pernapasan
a. Alergi, karena debu dapat menimbulkan bersin-bersin, lalu rongga hidung membengkak dan gatal
sehingga terjadi batuk-batuk baik ringan maupun berat. Kemudian ada pula individu yang rentan terhadap serbuk sari. Selaput lendir hidung dan mata menjadi bengkak dengan disertai keluarnya ingus dan bersin-bersin.
Reaksi alergi dapat dikurangi dengan memberikan senyawa antihistamin atau pereda alergi.
b. Selesma (pilek yang mengiringi influensa), merupakan kondisi hidung berair atau mungkin tersumbat
lendir diikuti dengan hilangnya sensitivitas indera penciuman. Selesma disebabkan oleh infeksi virus. Pada umumnya dapat sembuh sendiri setelah beberapa hari.
c. Mimisan, terjadi akibat pecahnya pembuluh darah yang ada di dalam hidung. Mimisan sering terjadi pada anak-anak. Namun, dapat pula terjadi pada orang dewasa yang memiliki hipertensi dan gejala stroke.
d. Polip, merupakan jenis tumor jinak yang menyumbat sebagian jalan udara pada hidung. Sering menimbulkan suara yang sengau dan dapat mengakibatkan kesulitan bernapas. Polip dapat dibuang melalui operasi.
e. Rhinitis, merupakan radang selaput hidung yang disebabkan oleh bakteri. Dapat pula disebabkan oleh selesma maupun alergi.
f. Sinusitis, berupa peradangan yang bisa menyebabkan sakit kepala dan nyeri pada tulang pipi.
g. Laringitis, merupakan peradangan pada kotak suara yang menimbulkan suara menjadi lirih bahkan mungkin dapat tidak terdengar sama sekali. Dapat disembuhkan dengan jalan mengistirahatkan pita suara.
h. Trakheitis, berupa peradangan pada trakhea yang pada umumnya disebabkan oleh infeksi virus.
i. Bronkhitis, merupakan peradangan pada bronkhus yang disebabkan oleh infeksi dan dapat diperparah oleh asap, misalnya asap rokok dan asap polusi.
j. Pneumonia, diawali dengan adanya gejala radang pada paruparu dan paru-paru terisi dengan cairan radang. Pneumonia disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Dapat pula disebabkan oleh asap rokok dan asap polusi.
k. Pleuritis, berupa radang selaput yang menyelubungi paru yang disebut sebagai selaput pleura. Radang ini sering diikuti rasa nyeri.
l. Tuberkulosis paru, merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit.
m. ISPA (infeksi saluran pernapasan atas), terjadi pada anak-anak atau penduduk di wilayah yang kurang sehat.
n. Asma (sesak napas), disebabkan oleh faktor genetik, dapat berupa penyempitan saluran napas dan paru-paru.
o. Emfisema, merupakan pembengkakan paru-paru karena pembuluh darah nya kemasukan udara.
p. Kanker paru-paru, merupakan salah satu yang paling berbahaya. Sel-sel kanker pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini lamakelamaan dapat menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu kanker paru-paru adalah kebiasaan merokok.

E. Faktor yang mempengaruhi kecepatan frekuensi pernapasan adalah:

1. Usia

Pada balita memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan orang dewasa atau manula. Semakin bertambah usia seseorang maka intensitas pernapasan akan semakin menurun.

2. Jenis Kelamin

Pada laki-laki memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan perempuan. Hal ini disebabkan karena akrivitas, berat badan, masa otot lebih besar laki-laki dari pada perempuan.

3. Suhu Tubuh

Semakin tinggi suhu tubuh misal saat demam, maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat. Pada Lingkungan yang panas tubuh mengalami peningkatan metabolisme untuk mempertahankan suhu agar tetap stabil. Oleh karena itu tubuh harus lebih banyak mengeluarkan keringat untuk menurunkan suhu tubuh. Aktivitas ini membutuhkan energi yang diperoleh dari peristiwa oksidasi atau bernafas dengan menggunakan oksigen sehingga akan dibutuhkan oksigen yang lebih banyak untuk meningkatkan frekuensi

4. Posisi Tubuh

Frekuensi pernapasan ditentukan posisi tubuh misalnya frekuensi pernafasan akan meningkat saat berjalan atau berlari dibandingkan posisi diam. Frekuensi pernapasan pada saat posisi berdiri lebih cepat dibandingkan posisi duduk. Frekuensi pernapasan posisi tidur terlentang lebih cepat dibandingkan pada saat posisi tengkurap

5. Aktivitas

Semakin tinggi aktivitas seseorang, maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat.Kapasitas paru-paru merupakan kemampuan paru-paru menampung udara pernapasan. Volume udara pernapasan pada setiap orang berbeda-beda karena tergantung pada ukuran paru-paru, kekuatan bernapas, dan cara bernapas. Umumnya pada orang dewasa, volume paru-paru berkisar antara lima sampai enam liter.


 
BIMBEL ATAP KREATIF Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template