A. Pengertian Data
Kata “data”
berasal dari bahasa Inggris bersifat majemuk. Datum adalah keterangan
atau informasi yang diperoleh dari suatu obyek/kejadian atau narasumber.
Sedangkan data adalah adalah kumpulan dari datum.
Ada tiga cara untuk mengumpulkan data, yaitu :
1. Wawancara (interview) : cara mengumpulkan data dengan mengajukan
pertanyaan secara langsung kepada narasumber.
Contoh : Data tentang keadaan dan kondisi satu keluarga yang tinggal
di daerah perkotaan yang sangat padat dan satu keluarga yang tinggal di
daerah pedesaan, maka kalian dapat mendatangi kedua keluarga tersebut
dan melakukan wawancara langsung kepada anggota keluarga di masingmasing daerah tersebut.
2. Kuesioner (angket) : cara mengumpulkan data dengan mengirim daftar
pertanyaan kepada narasumber.
Contoh: untuk mengumpulkan data tentang acara televisi yang disukai
dan yang tidak disukai pada jam tertentu oleh masyarakat di wilayah RT
5, kalian dapat membuat angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang
berkaitan dengan acara televisi yang yang disukai dan yang tidak disukai
pada jam tertentu.
3. Observasi (pengamatan) adalah cara mengumpulkan data dengan
mengamati obyek atau kejadian.
Contoh: Data tentang tinggi badan dan berat badan siswa dalam satu
kelas, kalian dapat melakukan pengamatan dari kegiatan pengukuran
tinggi dan berat badan masing-masing siswa dalam satu kelas.
Berdasarkan cara memperoleh, data terbagi menjadi dua, sebagai berikut :
1. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya.
Contoh: Data banyak anggota keluarga dengan melakukan wawancara
dari sumber data, data mata pelajaran yang disukai dengan memberikan
angket kepada siswa, data tinggi badan dengan melakukan pengamatan
pengukuran tinggi badan.
2. Data skunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung (diperoleh
dari pihak lain)
Contoh: Data tentang nilai kurs rupiah diperoleh dari BPS (Badan
Pusat Statistik), data banyaknya siswa SMP dalam satu kota/kabupaten,
diperoleh dari Dinas Pendidikan, data banyaknya penduduk pada satu
desa diperoleh dari informasi di kelurahan setempat.
B. Menyajikan Data Dalam
Bentuk Tabel
Setelah mengumpulkan data, maka data masih belum dapat memberikan
informasi yang lengkap, apabila belum disajikan dengan benar. Agar data
mempunyai makna, maka data harus diolah dan disajikan dalam berbagai
bentuk penyajian.
Secara umum, ada 2 cara penyajian data yang sering
digunakan, yaitu dengan tabel atau daftar dan grafik atau diagram.
Macam-macam penyajian data dalam bentuk tabel atau daftar adalah sebagai berikut:
1. Tabel Baris Kolom
Tabel ini digunakan untuk data yang terdiri dari beberapa baris dan satu
kolom.
2. Tabel Kontigensi
Tabel ini digunakan untuk data yang lebih dari satu kolom.
Contoh berikut
adalah tabel Kontingensi(3 × 2), artinya terdiri dari 3 baris dan 2 kolom
3. Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel ini digunakan untuk data yang dibagi menjadi beberapa kelompok.
C. Mengolah dan Menyajikan Data dalam Bentuk Diagram Batang
Diagram batang biasanya digunakan untuk menggambarkan perkembangan
nilai suatu objek dalam kurun waktu tertentu. Diagram ini sangat tepat
digunakan untuk menyajikan data yang variabelnya berbentuk kategori,
dapat juga data tahunan. Dalam diagram batang dibutuhkan sumbu datar
yang menyatakan kategori atau waktu, dan sumbu tegak untuk menyatakan
nilai data. Sumbu tegak maupun sumbu datar dibagi menjadi beberapa skala
bagian yang sama.
Ilustrasi :
Misalnya ada data tentang nilai rata-rata tes Ulangan Akhir
Semester pelajaran Matematika kelas 7 di SMP Cakrawala yang disajikan
dalam tabel sebagai berikut:
Untuk mengetahui berapa banyak siswa yang memperoleh nilai 70, 75, 80,
85, 90, 95, dan 100 tentu kita akan mengalami kesulitan. Cara mudah untuk
mengetahui banyak siswa untuk setiap nilai adalah menyajikan data tersebut
dalam bentuk diagram batang seperti gambar di bawah ini:
D. Mengolah dan Menyajikan Data dalam Bentuk Diagram Garis
Diagram garis biasanya digunakan untuk menyajikan data yang
berkesinambungan/kontinu, misalnya, jumlah penduduk tiap tahun, hasil
pertanian tiap tahun, jumlah siswa tiap tahun.
Dalam diagram garis, sumbu mendatar menunjukkan waktu pengamatan,
sedangkan sumbu tegak menunjukkan nilai data pengamatan untuk suatu
waktu tertentu. Sumbu tegak maupun sumbu datar dibagi menjadi beberapa
skala bagian yang sama. Pada bagian sumbu datar dituliskan atribut atau waktu
dan pada sumbu tegak dituliskan nilai data.Diagram garis biasanya digunakan untuk menyajikan data dalam waktu
berkala atau berkesinambungan.
Ilustrasi:
Coba amati penyajian data diagram garis
tentang nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada tahun 2015:
Disajikan dalam diagram garis :
E. Menyajikan Data dalam Bentuk Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran adalah penyajian data dengan menggunakan gambar yang
berbentuk lingkaran. Bagian-bagian dari daerah lingkaran menunjukkan
bagian-bagian atau persen dari keseluruhan. Untuk membuat diagram
lingkaran, terlebih dahulu ditentukan besarnya persentase tiap objek terhadap
keseluruhan data dan besarnya sudut pusat sektor lingkaran. Penyajian data
dalam diagram lingkaran terbagi atas beberapat juring yang dinyatakan
dalam bentuk persen (%) atau dapat pula dinyatakan dalam bentuk besar
sudut.
Besarnya persentase atau besarnya sudut dapat menentukan besarnya
nilai data atau frekuensi dari suatu data tertentu. Jika juring dinyatakan dalam
persen maka untuk satu lingkaran penuh adalah 100% dan jika setiap juring
dinyatakan dalam derajat maka besarnya sudut dalam satu lingkaran penuh
adalah 360 derajat. Diagram lingkaran biasanya digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk
persentase. Menyajikan data dalam bentuk diagram lingkaran hampir sama
dengan menyajikan data dalam bentuk diagram batang dan diagram garis.
Ilustrasi :
Hasil pengumpulan data tentang ukuran sepatu siswa diperoleh data sebagai
berikut:
TAHAP 1:
Untuk menyajikan data tersebut menjadi diagram lingkaran, kalian bisa
mengelompokkan ukuran-ukuran sepatu yang sama, kemudian setelah itu
menghitung persentase setiap ukuran sepatu.
TAHAP II :
Selanjutnya untuk menyajikan data dalam bentuk diagram lingkaran, kalian
harus menentukan luas daerah pada lingkaran yang sesuai dengan frekuensi
masing-masing ukuran sepatu. Luas daerah pada suatu lingkaran sesuai
dengan sudut pusat daerah pada lingkaran. Oleh karena itu, untuk menyajikan
data dalam bentuk diagram lingkaran, kalian harus menentukan ukuran sudut
pusat daerah masing-masing frekuensi. Seperti yang kita tahu, satu lingkaran
sudut pusatnya adalah 360°.
TAHAP III :
Bagi luas lingkaran berdasarkan sudut pusat yang bersesuaian dengan ukuran sepatu.
Link Soal : http://www.quiz-maker.com/Q7Q8C1F
soal and solving :
0 komentar:
Posting Komentar