TATA SURYA KELAS 7
Tata surya adalah susunan
benda-benda langit yang terdiri atas Matahari sebagai pusat tata surya, planet-
planet, komet, meteoroid, dan asteroid yang mengelilingi Matahari.
Pada awal tahun 1600an, Johannes
Kepler seorang ahli matematika dari Jerman mulai mempelajari orbit
planetplanet. Ia menemukan bahwa bentuk orbit planet tidak melingkar, tetapi
berbentuk oval atau elips. Perhitungan lebih lanjut menunjukkan bahwa letak
Matahari tidak di pusat orbit, tetapi sedikit offset. Kepler juga menemukan
bahwa planet bergerak dengan kecepatan yang berbeda dalam orbitnya di sekitar
Matahari. Hal ini ditunjukkan pada Tabel 6.1 berikut.
Tabel 6.1 menunjukkan bahwa planet
yang dekat dengan Matahari bergerak lebih cepat daripada planet yang jauh dari
Matahari. Bidang edar planet-planet dalam mengelilingi Matahari disebut bidang
edar dan bidang edar Bumi dalam mengelilingi Matahari disebut bidang ekliptika.
1. Matahari
Matahari adalah bintang yang
berupa bola gas panas dan bercahaya yang menjadi pusat sistem tata surya. Tanpa
energi intens dan panas Matahari, tidak akan ada kehidupan di Bumi. Matahari
memiliki 4 lapisan, yaitu sebagai berikut.
a. Inti Matahari, memiliki suhu
sekitar 1,5 x 107oC yang cukup untuk mempertahankan fusi termonuklir yang
berfungsi sebagai sumber energi Matahari. Energi dari inti akan diradiasikan ke
lapisan luar Matahari dan kemudian sampai ke ruang angkasa.
b. Fotosfer, memiliki suhu sekitar 6.000 Kelvin, dengan ketebalan sekitar 300 km. Melalui fotosfer, sebagian besar radiasi Matahari ke luar dan terdeteksi sebagai sinar Matahari yang kita amati di Bumi. Di dalam fotosfer terdapat bintik Matahari, yaitu daerah dengan medan magnet yang kuat dan dingin serta lebih gelap dari wilayah sekitarnya.
c. Kromosfer, memiliki suhu sekitar
4.500 Kelvin dan ketebalannya 2.000 km. Kromosfer terlihat seperti gelang merah
yang mengeliling Bulan pada waktu terjadi gerhana Matahari total.
d. Korona, merupakan lapisan terluar
Matahari dengan suhu sekitar 1.000.000 Kelvin dan ketebalannya sekitar 700.000
km. Memiliki warna keabu-abuan yang dihasilkan dari ionisasi atom karena suhu
yang sangat tinggi. Korona terlihat seperti mahkota dengan warna keabu-abuan
yang mengelilingi Bulan pada waktu terjadi gerhana Matahari total.
Di antara inti dan fotosfer terdapat
daerah radiasi dan daerah konveksi. Di daerah tersebut energi berpindah secara
radiasi dan konveksi.
2. Planet Dalam
Planet adalah benda langit yang
tidak dapat memancarkan cahaya sendiri. Planet hanya memantulkan cahaya yang
diterimanya dari bintang. Planet dalam disebut juga dengan planet terestrial.
Planet Terestrial adalah planet yang letaknya dekat dengan Matahari, berukuran
kecil, memiliki sedikit satelit atau tidak sama sekali, berbatu, terestrial,
sebagian besar terdiri atas mineral tahan api, seperti silikat yang membentuk
kerak dan mantelnya, serta logam seperti besi dan nikel yang membentuk
intinya. Selain itu, planet dalam juga memiliki atmosfer yang cukup besar
untuk menghasilkan cuaca, memiliki kawah dan fitur permukaan tektonik. Seperti
lembah retakan dan gunung berapi. Planet dalam terdiri atas: Merkurius, Venus,
Bumi, dan Mars.
3. Planet Luar
Planet luar disebut juga dengan
planet Jovian. Planet Jovian adalah planet yang letaknya jauh dengan Matahari,
berukuran besar, memiliki banyak satelit, dan sebagian besar tersusun dari
bahan ringan. Seperti hidrogen, helium, metana, dan amonia. Planet-planet dalam
dan luar dipisahkan oleh sabuk asteroid. Planet luar terdiri atas Jupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
4. Komet
Komet berasal dari Bahasa Yunani, yaitu kometes
artinya berambut panjang. Komet adalah benda langit yang mengelilingi Matahari
dengan orbit yang sangat lonjong. Komet ini terdiri atas debu, partikel batu
yang bercampur dengan es, metana, dan amonia.
Bagian-bagian komet, yaitu sebagai
berikut.
a. Inti komet, yaitu bagian komet
yang berukuran lebih kecil, padat, tersusun dari debu dan gas.
b. Koma, yaitu daerah kabut di
sekitar inti.
c. Ekor komet, yaitu bagian komet
yang berukuran lebih panjang. Arah ekor komet selalu menjauhi Matahari
dikarenakan dorongan yang berasal dari angin dan radiasi Matahari.
5. Meteoroid
Meteoroid adalah potongan batu atau
puing-puing logam (yang mengandung unsur besi dan logam) yang bergerak di luar
angkasa. Meteorid mengelilingi Matahari dengan orbit tertentu dan kecepatan
yang bervariasi. Meteoroid tercepat bergerak di sekitar 42 km/detik. Ketika
Meteoroid tertarik oleh gravitasi Bumi, maka sebelum sampai di Bumi, meteorid
akan bergesekan dengan atmosfer Bumi. Gesekan tersebut akan menghasilkan
panas dan membakar meteoroid tersebut. Meteoroid yang habis terbakar oleh
atmosfer Bumi disebut meteor. Apabila Meteoroid tidak habis terbakar oleh
atmosfer Bumi dan jatuh ke Bumi disebut meteorit.
6. Asteroid
Asteroid adalah potongan-potongan
batu yang mirip dengan materi penyusun planet. Sebagian besar asteroid terletak
di daerah antara orbit Mars dan Jupiter yang disebut sabuk Asteroid.
B. Kondisi Bumi
1. Bentuk Bumi
Selama bertahun-tahun para pelaut
mengamati bahwa hal yang pertama kali mereka lihat di laut adalah puncak kapal.
Hal ini menunjukkan bahwa Bumi berbentuk bulat. Begitu pula pada tahun 1522,
Magelhaen telah membuktikan bahwa Bumi berbentuk bulat. Waktu itu dia
mengadakan pelayaran dengan arah lurus, kemudian dia berhasil kembali ke tempat
awal dia berlayar. Astronot telah melihat dengan jelas bentuk Bumi. Astronot
dari atas melihat bahwa terdapat sedikit tonjolan di khatulistiwa dan terdapat
bagian Bumi yang rata di bagian kutubnya. Hal ini menunjukkan bahwa bentuk Bumi
tidak benarbenar bulat, akan tetapi sedikit lonjong. Bumi berdiameter sekitar
12.742 km.
2. Rotasi Bumi
Rotasi Bumi adalah perputaran Bumi
pada porosnya. Sedangkan kala rotasi Bumi adalah waktu yang diperlukan Bumi
untuk sekali berputar pada porosnya, yaitu 23 jam 56 menit. Bumi berotasi dari
barat ke timur. Aktivitas yang telah kamu lakukan adalah salah satu akibat dari
rotasi Bumi, yaitu terjadinya siang dan malam. Adapun akibat lain dari rotasi
Bumi adalah sebagai berikut.
a. Gerak semu harian Matahari.
b. Perbedaan waktu.
c. Pembelokan arah angin.
d. Pembelokan arah arus laut.
3. Revolusi Bumi
Revolusi Bumi adalah perputaran
(peredaran) Bumi mengelilingi Matahari. Kala revolusi Bumi adalah waktu yang
diperlukan oleh Bumi untuk sekali berputar mengelilingi Matahari, yaitu 365,25
hari atau 1 tahun. Bumi berevolusi dengan arah yang berlawanan dengan arah
perputaran jarum jam. Akibat dari revolusi Bumi, yaitu sebagai berikut.
a. Terjadinya gerak semu tahunan
Matahari.
b. Perbedaan lamanya siang dan
malam.
c. Pergantian musim.
C. Kondisi Bulan
Bulan adalah benda langit yang
terdekat dengan Bumi sekaligus merupakan satelit Bumi. Karena Bulan merupakan
satelit, maka Bulan tidak dapat memancarkan cahaya sendiri melainkan
memancarkan cahaya Matahari. Sebagaimana dengan Bumi yang berputar dan
mengelilingi Matahari, Bulan juga berputar dan mengelilingi Bumi.
1. Bentuk Bulan
Bulan berbentuk bulat mirip seperti
planet. Permukaan bulan berupa dataran kering dan tandus, banyak kawah, dan
juga terdapat pegunungan dan dataran tinggi. Bulan tidak memiliki atmosfer,
sehingga sering terjadi perubahan suhu yang sangat drastis. Selain itu, bunyi
tidak dapat merambat, tidak ada siklus air, tidak ditemukan makhluk hidup, dan
sangat gelap gulita. Bulan melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu rotasi,
revolusi, dan bergerak bersama-sama dengan Bumi untuk mengelilingi Matahari.
Kala rotasi Bulan sama dengan kala revolusinya terhadap Bumi, yaitu 27,3 hari.
Oleh karena itu, permukaan Bulan yang menghadap ke Bumi selalu sama. Dampak
dari pergerakan bulan di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Pasang Surut Air Laut
Pasang adalah peristiwa naiknya
permukaan air laut, sedangkan surut adalah peristiwa turunnya permukaan air
laut. Pasang surut air laut terjadi akibat pengaruh gravitasi Matahari dan
gravitasi Bulan. Akibat Bumi berotasi pada sumbunya, maka daerah yang mengalami
pasang surut bergantian sebanyak dua kali. Ada dua jenis pasang air laut, yaitu
pasang purnama dan pasang perbani.
1) Pasang Purnama dipengaruhi oleh
gravitasi Bulan dan terjadi ketika Bulan purnama. Pasang ini menjadi maksimum
ketika terjadi gerhana Matahari. Hal ini karena dipengaruhi oleh gravitasi
Bulan dan Matahari yang mempunyai arah yang sama atau searah.
2) Pasang Perbani, yaitu ketika
permukaan air laut turun serendah-rendahnya. Pasang ini terjadi pada saat Bulan
kuartir pertama dan kuartir ketiga. Pasang perbani dipengaruhi oleh gravitasi
Bulan dan Matahari yang saling tegak lurus.
b. Pembagian Bulan
Ada dua pembagian bulan, yaitu bulan
sideris dan bulan sinodis. Waktu yang dibutuhkan bulan untuk satu kali
berevolusi sekitar 27,3 hari yang disebut kala revolusi sideris (satu bulan
sideris). Tetapi karena Bumi juga bergerak searah gerak Bulan, maka menurut
pengamatan di Bumi waktu yang dibutuhkan Bulan untuk melakukan satu putaran
penuh menjadi lebih panjang dari kala revolusi sideris, yaitu sekitar 29,5 hari
yang disebut kala revolusi sinodis (satu bulan sinodis). Kala revolusi sinodis
dapat ditentukan melalui pengamatan dari saat terjadinya Bulan baru sampai
Bulan baru berikutnya. Satu bulan sinodis digunakan sebagai dasar penanggalan
Komariyah (penanggalan Islam).
c. Fase-fase Bulan
Fase-fase Bulan merupakan perubahan
bentuk-bentuk Bulan yang terlihat di Bumi. Hal ini dikarenakan posisi relatif
antara Bulan, Bumi, dan Matahari. Fase-fase Bulan adalah sebagai berikut.
1. Bulan baru terjadi ketika posisi
Bulan berada di antara Bumi dan Matahari. Selama Bulan baru, sisi Bulan yang
menghadap ke Matahari nampak terang dan sisi yang menghadap Bumi nampak
gelap.
2. Bulan sabit terjadi ketika bagian
Bulan yang terkena sinar Matahari sekitar seperempat, sehingga permukaan Bulan
yang terlihat di Bumi hanya seperempatnya.
3. Bulan separuh terjadi ketika
bagian Bulan yang terkena sinar Matahari sekitar separuhnya, sehingga yang
terlihat dari Bumi juga separuhnya (kuartir pertama).
4. Bulan cembung terjadi ketika
bagian Bulan yang terkena sinar Matahari tiga perempatnya, yang terlihat dari
Bumi hanya tiga perempat bagian Bulan. Akibatnya, kita dapat melihat Bulan
cembung.
5. Bulan purnama terjadi ketika
semua bagian Bulan terkena sinar Matahari, begitu juga yang terlihat dari Bumi.
Akibatnya, kita dapat melihat Bulan purnama (kuartir kedua).
D. Gerhana
Gerhana terjadi ketika posisi Bulan
dan Bumi menghalangi sinar Matahari, sehingga Bumi atau Bulan tidak mendapatkan
sinar Matahari. Gerhana juga merupakan akibat dari pergerakan Bulan. Ada dua
jenis gerhana, yaitu gerhana Matahari dan gerhana Bulan.
1. Gerhana Matahari
Gerhana Matahari terjadi ketika
bayangan Bulan bergerak menutupi permukaan Bumi. Dimana posisi Bulan berada di
antara Matahari dan Bumi, dan ketiganya terletak dalam satu garis. Gerhana
Matahari terjadi pada waktu Bulan baru. Akibat ukuran Bulan lebih kecil
dibandingkan Bumi atau Matahari, maka terjadi tiga kemungkinan gerhana, yaitu
sebagai berikut.
a. Gerhana Matahari total, terjadi
pada daerah-daerah yang berada di bayangan inti (umbra), sehingga cahaya
Matahari tidak tampak sama sekali. Gerhana Matahari total terjadi hanya sekitar
6 menit.
b. Gerhana Matahari cincin, terjadi
pada daerah yang terkena lanjutan umbra, sehingga Matahari kelihatan seperti
cincin.
c. Gerhana Matahari sebagian,
terjadi pada daerah-daerah yang terletak di antara umbra dan penumbra (bayangan
kabur), sehingga Matahari kelihatan sebagian.
2. Gerhana Bulan
Gerhana Bulan terjadi ketika Bulan
memasuki bayangan Bumi. Gerhana Bulan hanya dapat terjadi pada saat Bulan
purnama. Gerhana Bulan terjadi apabila Bumi berada di antara Matahari dan
Bulan. Pada waktu seluruh bagian Bulan masuk dalam daerah umbra Bumi, maka
terjadi gerhana Bulan total. Proses Bulan berada dalam penumbra dapat mencapai
6 jam, dan dalam umbra hanya sekitar 40 menit.
RANGKUMAN
1. Tata surya adalah susunan
benda-benda lagit yang terdiri atas Matahari sebagai pusat tata surya,
planet-planet, komet, meteoroid, dan asteroid yang mengelilingi Matahari.
2. Matahari adalah bintang yang
terdapat di dalam tata surya yang memiliki empat lapisan, yaitu inti Matahari,
fotosfer, kromosfer, dan korona.
3. Planet dalam adalah planet yang
orbitnya dekat dengan Matahari.
4. Planet dalam terdiri atas
Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
5. Planet luar adalah planet yang
orbitnya jauh dari Matahari.
6. Planet luar terdiri atas Jupiter,
Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto.
7. Komet adalah benda langit yang
mengelilingi Matahari dengan orbit yang sangat lonjong.
8. Meteoroid adalah potongan batu atau puing-puing logam yang bergerak di luar angkasa.
8. Meteoroid adalah potongan batu atau puing-puing logam yang bergerak di luar angkasa.
9. Meteor adalah meteoroid yang
habis terbakar oleh atmosfer bumi.
10. Meteorid adalah meteoroid yang
jatuh ke bumi.
11. Asteroid adalah
potongan-potongan batu yang mirip dengan materi penyusun planet.
12. Rotasi Bumi adalah perputaran
Bumi pada porosnya.
13. Kala Rotasi Bumi adalah waktu
yang dibutuhkan oleh Bumi untuk sekali berputar, yaitu 23 jam 56 menit.
14. Dampak dari rotasi Bumi di
antaranya adalah gerak semu harian Matahari, perbedaan waktu, pembelokan arah
angin, dan pembelokan arah arus laut.
15. Revolusi Bumi adalah pergerakan
Bumi untuk mengelilingi Matahari.
16. Kala revolusi Bumi adalah waktu
yang dibutuhkan oleh Bumi untuk sekali mengelilingi Matahari, yaitu 365,25
hari.
17. Dampak dari revolusi Bumi di
antaranya adalah terjadinya gerak semu tahunan Matahari, perbedaan lamanya
siang dan malam, dan pergantian musim.
18. Bulan melakukan tiga gerakan
sekaligus, yaitu rotasi, revolusi, dan bergerak bersama-sama dengan Bumi untuk
mengelilingi Matahari. Kala rotasi Bulan sama dengan kala revolusinya terhadap
Bumi, yaitu 27,3 hari.
19. Dampak dari pergerakan Bulan
diantaranya terjadinya pasang surut air laut, pembagian Bulan, fase-fase Bulan,
gerhana Matahari, dan gerhana Bulan.
20. Gerhana Matahari terjadi ketika
posisi Bulan berada di antara Matahari dan Bumi, dan ketiganya terletak dalam
satu garis.
21. Gerhana Bulan terjadi apabila
Bumi berada di antara Matahari dan Bulan.
Tata surya adalah susunan
benda-benda langit yang terdiri atas Matahari sebagai pusat tata surya, planet-
planet, komet, meteoroid, dan asteroid yang mengelilingi Matahari.
Pada awal tahun 1600an, Johannes
Kepler seorang ahli matematika dari Jerman mulai mempelajari orbit
planetplanet. Ia menemukan bahwa bentuk orbit planet tidak melingkar, tetapi
berbentuk oval atau elips. Perhitungan lebih lanjut menunjukkan bahwa letak
Matahari tidak di pusat orbit, tetapi sedikit offset. Kepler juga menemukan
bahwa planet bergerak dengan kecepatan yang berbeda dalam orbitnya di sekitar
Matahari. Hal ini ditunjukkan pada Tabel 6.1 berikut.
Tabel 6.1 menunjukkan bahwa planet
yang dekat dengan Matahari bergerak lebih cepat daripada planet yang jauh dari
Matahari. Bidang edar planet-planet dalam mengelilingi Matahari disebut bidang
edar dan bidang edar Bumi dalam mengelilingi Matahari disebut bidang ekliptika.
1. Matahari
Matahari adalah bintang yang
berupa bola gas panas dan bercahaya yang menjadi pusat sistem tata surya. Tanpa
energi intens dan panas Matahari, tidak akan ada kehidupan di Bumi. Matahari
memiliki 4 lapisan, yaitu sebagai berikut.
a. Inti Matahari, memiliki suhu
sekitar 1,5 x 107oC yang cukup untuk mempertahankan fusi termonuklir yang
berfungsi sebagai sumber energi Matahari. Energi dari inti akan diradiasikan ke
lapisan luar Matahari dan kemudian sampai ke ruang angkasa.
b. Fotosfer, memiliki suhu sekitar 6.000 Kelvin, dengan ketebalan sekitar 300 km. Melalui fotosfer, sebagian besar radiasi Matahari ke luar dan terdeteksi sebagai sinar Matahari yang kita amati di Bumi. Di dalam fotosfer terdapat bintik Matahari, yaitu daerah dengan medan magnet yang kuat dan dingin serta lebih gelap dari wilayah sekitarnya.
c. Kromosfer, memiliki suhu sekitar
4.500 Kelvin dan ketebalannya 2.000 km. Kromosfer terlihat seperti gelang merah
yang mengeliling Bulan pada waktu terjadi gerhana Matahari total.
d. Korona, merupakan lapisan terluar
Matahari dengan suhu sekitar 1.000.000 Kelvin dan ketebalannya sekitar 700.000
km. Memiliki warna keabu-abuan yang dihasilkan dari ionisasi atom karena suhu
yang sangat tinggi. Korona terlihat seperti mahkota dengan warna keabu-abuan
yang mengelilingi Bulan pada waktu terjadi gerhana Matahari total.
Di antara inti dan fotosfer terdapat
daerah radiasi dan daerah konveksi. Di daerah tersebut energi berpindah secara
radiasi dan konveksi.
2. Planet Dalam
Planet adalah benda langit yang
tidak dapat memancarkan cahaya sendiri. Planet hanya memantulkan cahaya yang
diterimanya dari bintang. Planet dalam disebut juga dengan planet terestrial.
Planet Terestrial adalah planet yang letaknya dekat dengan Matahari, berukuran
kecil, memiliki sedikit satelit atau tidak sama sekali, berbatu, terestrial,
sebagian besar terdiri atas mineral tahan api, seperti silikat yang membentuk
kerak dan mantelnya, serta logam seperti besi dan nikel yang membentuk
intinya. Selain itu, planet dalam juga memiliki atmosfer yang cukup besar
untuk menghasilkan cuaca, memiliki kawah dan fitur permukaan tektonik. Seperti
lembah retakan dan gunung berapi. Planet dalam terdiri atas: Merkurius, Venus,
Bumi, dan Mars.
3. Planet Luar
Planet luar disebut juga dengan
planet Jovian. Planet Jovian adalah planet yang letaknya jauh dengan Matahari,
berukuran besar, memiliki banyak satelit, dan sebagian besar tersusun dari
bahan ringan. Seperti hidrogen, helium, metana, dan amonia. Planet-planet dalam
dan luar dipisahkan oleh sabuk asteroid. Planet luar terdiri atas Jupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
4. Komet
Komet berasal dari Bahasa Yunani, yaitu kometes
artinya berambut panjang. Komet adalah benda langit yang mengelilingi Matahari
dengan orbit yang sangat lonjong. Komet ini terdiri atas debu, partikel batu
yang bercampur dengan es, metana, dan amonia.
Bagian-bagian komet, yaitu sebagai
berikut.
a. Inti komet, yaitu bagian komet
yang berukuran lebih kecil, padat, tersusun dari debu dan gas.
b. Koma, yaitu daerah kabut di
sekitar inti.
c. Ekor komet, yaitu bagian komet
yang berukuran lebih panjang. Arah ekor komet selalu menjauhi Matahari
dikarenakan dorongan yang berasal dari angin dan radiasi Matahari.
5. Meteoroid
Meteoroid adalah potongan batu atau
puing-puing logam (yang mengandung unsur besi dan logam) yang bergerak di luar
angkasa. Meteorid mengelilingi Matahari dengan orbit tertentu dan kecepatan
yang bervariasi. Meteoroid tercepat bergerak di sekitar 42 km/detik. Ketika
Meteoroid tertarik oleh gravitasi Bumi, maka sebelum sampai di Bumi, meteorid
akan bergesekan dengan atmosfer Bumi. Gesekan tersebut akan menghasilkan
panas dan membakar meteoroid tersebut. Meteoroid yang habis terbakar oleh
atmosfer Bumi disebut meteor. Apabila Meteoroid tidak habis terbakar oleh
atmosfer Bumi dan jatuh ke Bumi disebut meteorit.
6. Asteroid
Asteroid adalah potongan-potongan
batu yang mirip dengan materi penyusun planet. Sebagian besar asteroid terletak
di daerah antara orbit Mars dan Jupiter yang disebut sabuk Asteroid.
B. Kondisi Bumi
1. Bentuk Bumi
Selama bertahun-tahun para pelaut
mengamati bahwa hal yang pertama kali mereka lihat di laut adalah puncak kapal.
Hal ini menunjukkan bahwa Bumi berbentuk bulat. Begitu pula pada tahun 1522,
Magelhaen telah membuktikan bahwa Bumi berbentuk bulat. Waktu itu dia
mengadakan pelayaran dengan arah lurus, kemudian dia berhasil kembali ke tempat
awal dia berlayar. Astronot telah melihat dengan jelas bentuk Bumi. Astronot
dari atas melihat bahwa terdapat sedikit tonjolan di khatulistiwa dan terdapat
bagian Bumi yang rata di bagian kutubnya. Hal ini menunjukkan bahwa bentuk Bumi
tidak benarbenar bulat, akan tetapi sedikit lonjong. Bumi berdiameter sekitar
12.742 km.
2. Rotasi Bumi
Rotasi Bumi adalah perputaran Bumi
pada porosnya. Sedangkan kala rotasi Bumi adalah waktu yang diperlukan Bumi
untuk sekali berputar pada porosnya, yaitu 23 jam 56 menit. Bumi berotasi dari
barat ke timur. Aktivitas yang telah kamu lakukan adalah salah satu akibat dari
rotasi Bumi, yaitu terjadinya siang dan malam. Adapun akibat lain dari rotasi
Bumi adalah sebagai berikut.
a. Gerak semu harian Matahari.
b. Perbedaan waktu.
c. Pembelokan arah angin.
d. Pembelokan arah arus laut.
3. Revolusi Bumi
Revolusi Bumi adalah perputaran
(peredaran) Bumi mengelilingi Matahari. Kala revolusi Bumi adalah waktu yang
diperlukan oleh Bumi untuk sekali berputar mengelilingi Matahari, yaitu 365,25
hari atau 1 tahun. Bumi berevolusi dengan arah yang berlawanan dengan arah
perputaran jarum jam. Akibat dari revolusi Bumi, yaitu sebagai berikut.
a. Terjadinya gerak semu tahunan
Matahari.
b. Perbedaan lamanya siang dan
malam.
c. Pergantian musim.
C. Kondisi Bulan
Bulan adalah benda langit yang
terdekat dengan Bumi sekaligus merupakan satelit Bumi. Karena Bulan merupakan
satelit, maka Bulan tidak dapat memancarkan cahaya sendiri melainkan
memancarkan cahaya Matahari. Sebagaimana dengan Bumi yang berputar dan
mengelilingi Matahari, Bulan juga berputar dan mengelilingi Bumi.
1. Bentuk Bulan
Bulan berbentuk bulat mirip seperti
planet. Permukaan bulan berupa dataran kering dan tandus, banyak kawah, dan
juga terdapat pegunungan dan dataran tinggi. Bulan tidak memiliki atmosfer,
sehingga sering terjadi perubahan suhu yang sangat drastis. Selain itu, bunyi
tidak dapat merambat, tidak ada siklus air, tidak ditemukan makhluk hidup, dan
sangat gelap gulita. Bulan melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu rotasi,
revolusi, dan bergerak bersama-sama dengan Bumi untuk mengelilingi Matahari.
Kala rotasi Bulan sama dengan kala revolusinya terhadap Bumi, yaitu 27,3 hari.
Oleh karena itu, permukaan Bulan yang menghadap ke Bumi selalu sama. Dampak
dari pergerakan bulan di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Pasang Surut Air Laut
Pasang adalah peristiwa naiknya
permukaan air laut, sedangkan surut adalah peristiwa turunnya permukaan air
laut. Pasang surut air laut terjadi akibat pengaruh gravitasi Matahari dan
gravitasi Bulan. Akibat Bumi berotasi pada sumbunya, maka daerah yang mengalami
pasang surut bergantian sebanyak dua kali. Ada dua jenis pasang air laut, yaitu
pasang purnama dan pasang perbani.
1) Pasang Purnama dipengaruhi oleh
gravitasi Bulan dan terjadi ketika Bulan purnama. Pasang ini menjadi maksimum
ketika terjadi gerhana Matahari. Hal ini karena dipengaruhi oleh gravitasi
Bulan dan Matahari yang mempunyai arah yang sama atau searah.
2) Pasang Perbani, yaitu ketika
permukaan air laut turun serendah-rendahnya. Pasang ini terjadi pada saat Bulan
kuartir pertama dan kuartir ketiga. Pasang perbani dipengaruhi oleh gravitasi
Bulan dan Matahari yang saling tegak lurus.
b. Pembagian Bulan
Ada dua pembagian bulan, yaitu bulan
sideris dan bulan sinodis. Waktu yang dibutuhkan bulan untuk satu kali
berevolusi sekitar 27,3 hari yang disebut kala revolusi sideris (satu bulan
sideris). Tetapi karena Bumi juga bergerak searah gerak Bulan, maka menurut
pengamatan di Bumi waktu yang dibutuhkan Bulan untuk melakukan satu putaran
penuh menjadi lebih panjang dari kala revolusi sideris, yaitu sekitar 29,5 hari
yang disebut kala revolusi sinodis (satu bulan sinodis). Kala revolusi sinodis
dapat ditentukan melalui pengamatan dari saat terjadinya Bulan baru sampai
Bulan baru berikutnya. Satu bulan sinodis digunakan sebagai dasar penanggalan
Komariyah (penanggalan Islam).
c. Fase-fase Bulan
Fase-fase Bulan merupakan perubahan
bentuk-bentuk Bulan yang terlihat di Bumi. Hal ini dikarenakan posisi relatif
antara Bulan, Bumi, dan Matahari. Fase-fase Bulan adalah sebagai berikut.
1. Bulan baru terjadi ketika posisi
Bulan berada di antara Bumi dan Matahari. Selama Bulan baru, sisi Bulan yang
menghadap ke Matahari nampak terang dan sisi yang menghadap Bumi nampak
gelap.
2. Bulan sabit terjadi ketika bagian
Bulan yang terkena sinar Matahari sekitar seperempat, sehingga permukaan Bulan
yang terlihat di Bumi hanya seperempatnya.
3. Bulan separuh terjadi ketika
bagian Bulan yang terkena sinar Matahari sekitar separuhnya, sehingga yang
terlihat dari Bumi juga separuhnya (kuartir pertama).
4. Bulan cembung terjadi ketika
bagian Bulan yang terkena sinar Matahari tiga perempatnya, yang terlihat dari
Bumi hanya tiga perempat bagian Bulan. Akibatnya, kita dapat melihat Bulan
cembung.
5. Bulan purnama terjadi ketika
semua bagian Bulan terkena sinar Matahari, begitu juga yang terlihat dari Bumi.
Akibatnya, kita dapat melihat Bulan purnama (kuartir kedua).
D. Gerhana
Gerhana terjadi ketika posisi Bulan
dan Bumi menghalangi sinar Matahari, sehingga Bumi atau Bulan tidak mendapatkan
sinar Matahari. Gerhana juga merupakan akibat dari pergerakan Bulan. Ada dua
jenis gerhana, yaitu gerhana Matahari dan gerhana Bulan.
1. Gerhana Matahari
Gerhana Matahari terjadi ketika
bayangan Bulan bergerak menutupi permukaan Bumi. Dimana posisi Bulan berada di
antara Matahari dan Bumi, dan ketiganya terletak dalam satu garis. Gerhana
Matahari terjadi pada waktu Bulan baru. Akibat ukuran Bulan lebih kecil
dibandingkan Bumi atau Matahari, maka terjadi tiga kemungkinan gerhana, yaitu
sebagai berikut.
a. Gerhana Matahari total, terjadi
pada daerah-daerah yang berada di bayangan inti (umbra), sehingga cahaya
Matahari tidak tampak sama sekali. Gerhana Matahari total terjadi hanya sekitar
6 menit.
b. Gerhana Matahari cincin, terjadi
pada daerah yang terkena lanjutan umbra, sehingga Matahari kelihatan seperti
cincin.
c. Gerhana Matahari sebagian,
terjadi pada daerah-daerah yang terletak di antara umbra dan penumbra (bayangan
kabur), sehingga Matahari kelihatan sebagian.
2. Gerhana Bulan
Gerhana Bulan terjadi ketika Bulan
memasuki bayangan Bumi. Gerhana Bulan hanya dapat terjadi pada saat Bulan
purnama. Gerhana Bulan terjadi apabila Bumi berada di antara Matahari dan
Bulan. Pada waktu seluruh bagian Bulan masuk dalam daerah umbra Bumi, maka
terjadi gerhana Bulan total. Proses Bulan berada dalam penumbra dapat mencapai
6 jam, dan dalam umbra hanya sekitar 40 menit.
RANGKUMAN
1. Tata surya adalah susunan
benda-benda lagit yang terdiri atas Matahari sebagai pusat tata surya,
planet-planet, komet, meteoroid, dan asteroid yang mengelilingi Matahari.
2. Matahari adalah bintang yang
terdapat di dalam tata surya yang memiliki empat lapisan, yaitu inti Matahari,
fotosfer, kromosfer, dan korona.
3. Planet dalam adalah planet yang
orbitnya dekat dengan Matahari.
4. Planet dalam terdiri atas
Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
5. Planet luar adalah planet yang
orbitnya jauh dari Matahari.
6. Planet luar terdiri atas Jupiter,
Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto.
7. Komet adalah benda langit yang
mengelilingi Matahari dengan orbit yang sangat lonjong.
8. Meteoroid adalah potongan batu atau puing-puing logam yang bergerak di luar angkasa.
8. Meteoroid adalah potongan batu atau puing-puing logam yang bergerak di luar angkasa.
9. Meteor adalah meteoroid yang
habis terbakar oleh atmosfer bumi.
10. Meteorid adalah meteoroid yang
jatuh ke bumi.
11. Asteroid adalah
potongan-potongan batu yang mirip dengan materi penyusun planet.
12. Rotasi Bumi adalah perputaran
Bumi pada porosnya.
13. Kala Rotasi Bumi adalah waktu
yang dibutuhkan oleh Bumi untuk sekali berputar, yaitu 23 jam 56 menit.
14. Dampak dari rotasi Bumi di
antaranya adalah gerak semu harian Matahari, perbedaan waktu, pembelokan arah
angin, dan pembelokan arah arus laut.
15. Revolusi Bumi adalah pergerakan
Bumi untuk mengelilingi Matahari.
16. Kala revolusi Bumi adalah waktu
yang dibutuhkan oleh Bumi untuk sekali mengelilingi Matahari, yaitu 365,25
hari.
17. Dampak dari revolusi Bumi di
antaranya adalah terjadinya gerak semu tahunan Matahari, perbedaan lamanya
siang dan malam, dan pergantian musim.
18. Bulan melakukan tiga gerakan
sekaligus, yaitu rotasi, revolusi, dan bergerak bersama-sama dengan Bumi untuk
mengelilingi Matahari. Kala rotasi Bulan sama dengan kala revolusinya terhadap
Bumi, yaitu 27,3 hari.
19. Dampak dari pergerakan Bulan
diantaranya terjadinya pasang surut air laut, pembagian Bulan, fase-fase Bulan,
gerhana Matahari, dan gerhana Bulan.
20. Gerhana Matahari terjadi ketika
posisi Bulan berada di antara Matahari dan Bumi, dan ketiganya terletak dalam
satu garis.
21. Gerhana Bulan terjadi apabila
Bumi berada di antara Matahari dan Bulan.
Langganan:
Postingan (Atom)